Presiden Jerman Desak Israel Buka Blokade Gaza: Bantuan Kemanusiaan Harus Segera Masuk

Presiden Jerman Desak Israel Buka Blokade Gaza: Bantuan Kemanusiaan Harus Segera Masuk

MAKLUMAT — Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, di Berlin, Senin (12/5/2025). Steinmeier mendesak Israel segera membuka blokade di Jalur Gaza guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dalam konferensi pers usai pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bellevue, Steinmeier menggarisbawahi bahwa sejarah rekonsiliasi kedua negara harus menjadi pelajaran penting bagi dunia, terutama di tengah krisis yang kini melanda Gaza.

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Selasa (13/5/2025), Steinmeier menyatakan keprihatinannya terhadap situasi kemanusiaan di Gaza yang menurutnya semakin memburuk, serta menjadi sorotan media Jerman.

“Penderitaan warga sipil di Gaza sangat nyata dan dirasakan semua orang. Karena itu, saya meminta agar Anda berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan bisa segera dikirimkan ke Gaza, dan blokade terhadap bantuan harus dihentikan,” ujarnya kepada Herzog.

Steinmeier juga menekankan perlunya gencatan senjata demi meredakan krisis, seraya mendesak kelompok Hamas agar segera membebaskan semua sandera yang masih ditahan.

Peringatan Hubungan Diplomatik Jerman-Israel

Sekadar diketahui, pertemuan Presiden Jerman dan Presiden Israel sendiri adalah sebagai bagian dari peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

“Dengan kunjungan ini, kita tidak hanya merayakan ulang tahun hubungan diplomatik, tetapi juga menghormati arti penting hubungan khusus antara Israel dan Jerman. 60 tahun lalu, kemitraan istimewa ini dimulai,” kata Steinmeier.

Lebih dari 52.800 Warga Palestina Tewas

Sementara itu, sejak agresi militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 52.800 warga Palestina tewas, dengan mayoritas di antaranya dalah perempuan dan anak-anak.

Baca Lainnya  Terima Mahmoud Abbas, Putin Nyatakan Komitmen Dukung Kemerdekaan Palestina

Gencatan senjata sempat berjalan pada 19 Januari 2025 lalu, namun tidak bertahan lama, usai pasukan militer Israel kembali merangsek dan melakukan serangkaian serangan udara di Gaza.

Atas kebrutalannya di Gaza, Israel kini juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Selain itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga telah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *