UMM dan Kampus Turki Dorong Lahirnya RS Ternak Keberlanjutan

UMM dan Kampus Turki Dorong Lahirnya RS Ternak Keberlanjutan

MAKLUMAT – Minimnya rumah sakit ternak yang higienis di dalam negeri menjadi kebutuhan mendesak guna memberi layanan prima. Atas pemikiran inilah memunculkan benchmarking hasil kolaborasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Kastamonu, Turki.

Kedua pihak memiliki pemikiran yang sama, bahwa rumah sakit ternak tidak selalu fokus pada layanan kesehatan dan pengobatan. RS ternak diharapkan bisa menjadi bagian vital sistem keberlanjutan peternakan modern.

Assoc. Prof. Osmen Daniz dari Universitas Kastamonu, menyatakan pentingnya tata kelola fasilitas kesehatan ternak. “Rumah sakit ternak tidak harus bisa menjadi pusat edukasi peternak dan ruang bagi akademisi melakukan penelitian,” ujar Daniz dalam sebuah seminar internasional yang berlangsung 2 Mei silam.

Tata Kelola Rumah Sakit Ternak

Manajemen rumah sakit hewan sudah sangat mendesak. Di dalamnya juga terkait dengan ketanggapan menghadapi penyakit, mencegah penyebaran mikroorganisme, serta menjaga kualitas dan keamanan ternak.

“Tanpa fasilitas dan sistem manajemen yang memadai, keberlangsungan usaha peternakan rentan menghadapi gangguan biologis maupun kesalahan teknis,” imbuhnya.

Daniz menjelaskan bahwa struktur organisasi rumah sakit ternak idealnya serupa dengan rumah sakit manusia. Penerapan standar operasional prosedur (SOP) layaknya rumah sakit manusia yang memiliki peralatan medis memadai, dengan sistem kebersihan ketat.

Ia mencontohkan kasus penanganan kuda yang terinfeksi parasite. Apabila penangannya tidak sesuai metode pengobatan yang tepat, infeksi dapat berkembang menjadi pembengkakan kelenjar hingga kerusakan jaringan otot.

Baca Lainnya  UMM Duduki Peringkat Pertama Kampus dengan Penelitian Terbaik se-Indonesia

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM, Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si., IPU., ASEAN Eng., menilai kegiatan ini menjadi peluang strategis bagi mahasiswa.

Riset dan Keberpihakan Peternakan

Seminar bertajuk Teaching Management Hospital itu, katanya, dapat memperluas wawasan mahasiswa Peternakan UMM. Ia berharap mahasiswa bisa memahami praktik peternakan berbasis SOP sesuai standar internasional.

“Mahasiswa perlu belajar bmelalui pelbagai praktik lintas negara. Seminar ini adalah ruang untuk itu,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan lahir sistem peternakan yang lebih profesional, higienis, dan berbasis riset, dengan rumah sakit ternak sebagai komponen kunci.

Di tengah tantangan global seperti zoonosis dan perubahan iklim, keberadaan rumah sakit ternak yang terkelola baik bukan lagi pelengkap, tapi sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam membangun industri peternakan yang tangguh dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *