MAKLUMAT — Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tetap menjaga kemitraan dengan media di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang sedang dilakukan.
Ia menegaskan bahwa meski ada pemangkasan, keberlangsungan kerja media tetap menjadi perhatian serius.
“Yang kami potong itu ada, tapi yang ke berskala besar seperti billboard. Tapi untuk media jurnalistik, tetap kami upayakan ada kerja sama,” kata Ali kepada Tim Maklumat.ID di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (17/5/2025).
Ali menyebutkan saat ini Pemkot Malang menjalin kerja sama dengan 80 media, yang terdiri dari 15 media cetak, 60 media online, 2 televisi, dan 3 radio. Meskipun nilai kerja sama mengalami penyesuaian, komitmen terhadap keberlanjutan hubungan dengan media tetap diutamakan.
“Nilai kerjasamanya mungkin berkurang, tapi tetap kami lakukan. Biar saling menghidupi dan bisa kolaborasi. Ini bagian dari prinsip kebersamaan yang harus dijaga,” ujarnya.
Peran Media sebagai Jembatan Pemerintah dan Masyarakat
Menurutnya, media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik serta menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.
“Media itu partner kritis kita. Pesan dan kebijakan pemerintah, baik atau buruk, itu juga dipengaruhi bagaimana media menuliskannya dan mengajak masyarakat untuk terlibat membangun Kota Malang,” tegasnya.
Ali juga menambahkan bahwa Pemkot Malang terbuka terhadap media sebagai mitra strategis dalam menyebarkan informasi dan mendorong partisipasi publik.
“Kami ingin masyarakat aktif membangun Kota Malang, dan media sangat berperan dalam mempengaruhi itu,” pungkas pria yang juga mantan Ketua Umum DPP IMM itu.