Dukung Rencana Penambahan Amiratul Hajj, Menteri PPPA: Pelayanan Haji Harus Ramah Perempuan

Dukung Rencana Penambahan Amiratul Hajj, Menteri PPPA: Pelayanan Haji Harus Ramah Perempuan

MAKLUMAT — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyambut positif rencana Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar untuk menambah jumlah Amiratul Hajj dari kalangan ulama perempuan. Menurutnya, langkah ini penting untuk mewujudkan pelayanan haji yang lebih inklusif dan ramah perempuan.

“Kami melihat bahwa pembimbing ibadah untuk perempuan jumlahnya masih belum maksimal. Tentu ini kabar baik, khususnya bagi calon jemaah haji perempuan, sehingga pelayanan haji menjadi lebih ramah terhadap perempuan,” ujar Arifah—panggilan akrabnya, yang juga menjadi satu-satunya Amiratul Hajj, di Arab Saudi, dalam keterangannya pada Sabtu (31/5/2025).

Arifah berharap pada penyelenggaraan ibadah haji ke depan, jumlah pembimbing dan petugas haji perempuan dapat terus ditingkatkan.

“Mudah-mudahan tahun depan, (penyelenggaraan ibadah haji) di tahun-tahun yang akan datang, bisa disesuaikan jumlah pembimbing atau petugas haji untuk jemaah perempuan,” kata perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Peran Amiratul Hajj

Sebagai Amiratul Hajj, Arifah menjelaskan bakal memantau secara langsung layanan dan perlindungan bagi jemaah perempuan, mulai dari akomodasi, pendampingan, hingga penanganan darurat.

Kementerian PPPA, lanjutnya, bakal bersinergi erat dengan Kementerian Agama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), serta otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh kebutuhan perempuan terpenuhi.

“Lebih dari 55 persen jemaah haji Indonesia setiap tahunnya adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan layanan berbasis gender menjadi sangat penting. Banyak dari mereka adalah lansia yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus, baik secara fisik maupun emosional,” tutur Arifah.

Baca Juga  Ribuan Pekerja Pabrik Furniture Sidoarjo Sambut Khofifah, Gasper Nyatakan Dukungan

Ia menegaskan bahwa penunjukannya sebagai Amiratul Hajj adalah bentuk perhatian pemerintah untuk memastikan jemaah perempuan merasa aman, nyaman, dan mendapatkan layanan terbaik selama menunaikan ibadah haji.

“Kehadiran Amiratul Hajj dan pembimbing ibadah perempuan akan membuat jemaah perempuan merasa lebih nyaman. Mereka dapat menyampaikan kebutuhan, keluhan, dan pertanyaan pribadi tanpa rasa sungkan,” tandas Arifah.

Menag Dorong Penambahan Amiratul Hajj

Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar, usai Rapat Koordinasi Amirul Hajj di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Jumat (30/5/2025), menyatakan komitmennya untuk merekrut lebih banyak ulama perempuan sebagai Amiratul Hajj.

Menurutnya, hal tersebut juga sangat penting mengingat banyak persoalan fikih haji yang lebih relevan ditanyakan kepada ulama perempuan.

“Karena persoalan fikih haji paling banyak berkaitan dengan perempuan, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal-hal yang sangat privat itu tak mungkin ditanyakan kepada ulama pria, karena jemaah haji banyak yang perempuan,” kata Nasaruddin.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *