5 Tahun Konsisten Laksanakan Green and Halal Kurban, Bentuk Komitmen UMM Jaga Lingkungan

5 Tahun Konsisten Laksanakan Green and Halal Kurban, Bentuk Komitmen UMM Jaga Lingkungan

MAKLUMAT — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus berkelanjutan, dengan terus melaksanakan program ‘Green and Halal Kurban‘ secara konsisten selama lima tahun terakhir, termasuk pada Idul Adha 1446 H tahun ini.

Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian perguruan tinggi berjuluk ‘Kampus Putih’ itu terhadap lingkungan, sekaligus menjamin standar kehalalan dan kesehatan dalam seluruh rangkaian pelaksanaan kurban. Dari penyembelihan hingga pendistribusian daging kepada masyarakat, UMM memastikan semua proses dijalankan dengan prinsip keberlanjutan.

“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemilihan hewan ternak yang sudah divaksin, baik LSD maupun penyakit mulut dan kaki. Selain itu harus mengecek secara fisiologis di antaranya memilih hewan yang berdaging, gemuk, dan cukup umur. Pemilihan ini dilakukan langsung oleh sederet dokter hewan yang UMM miliki,” ujar Ali Mahmud MPt, salah satu koordinator kurban di UMM.

Wadah besek yang lebih ramah lingkungan, digunakan sebagai pengganti plastik/kresek sekali pakai. (Foto: Humas UMM)
Wadah besek yang lebih ramah lingkungan, digunakan sebagai pengganti plastik/kresek sekali pakai. (Foto: Humas UMM)

Ia juga menegaskan bahwa prinsip green kurban tidak berhenti pada pemilihan hewan, tetapi juga diterapkan pada sistem pengemasan daging. UMM secara konsisten sudah meninggalkan penggunaan plastik sejak lima hingga enam tahun terakhir. Sebagai gantinya, mereka menggunakan besek, daun jati, dan daun pisang sebagai pembungkus ramah lingkungan.

“Berbeda dengan bungkus bahan organik, jika plastik dibuang di tempat sampah, plastik cenderung mengeluarkan bau yang tidak sedap dan dikerubungi oleh lalat. Hingga pada akhirnya muncul belatung yang mengganggu lingkungan,” jelas Ali.

Baca Juga  Muhadjir Effendy, Silent Worker yang Menghindari Gemerlap Pencitraan

UMM juga menekankan aspek halal dengan serius. Para juru sembelih telah dibekali pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang diselenggarakan oleh Halal Center UMM sebelum hari-H penyembelihan. Selain itu, alat-alat yang digunakan juga dibedakan berdasarkan fungsi, seperti pisau khusus penyembelihan dan pisau untuk boning.

Ali berharap praktik kurban ramah lingkungan yang dijalankan UMM ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas. “Dengan begitu, perayaan Idul Adha tetap menyenangkan sekaligus lingkungan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.

Melalui pendekatan ini, UMM tidak hanya menunaikan ibadah kurban sebagai kewajiban spiritual, tetapi juga menjadikannya sebagai wahana edukasi dan transformasi nilai. Sebuah praktik yang membuktikan bahwa menjaga lingkungan dan menjalankan syariat bisa berjalan beriringan, bahkan saling menguatkan.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *