RSML Sembelih 32 Hewan Kurban dan Dikemas Ramah Lingkungan

RSML Sembelih 32 Hewan Kurban dan Dikemas Ramah Lingkungan

MAKLUMAT — Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) menyelenggarakan penyembelihan 20 ekor sapi dan 12 ekor kambing pada Iduladha 1446 H, Jumat (6/6/2025).

Hal tersebut sekaligus menunjukkan dan menegaskan komitmen RSML sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang tak hanya humanis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.

Penyembelihan hewan kurban dipusatkan di Halaman Masjid Asy-Sifa RSML, dengan suasana yang hangat dan penuh semangat gotong royong. Tidak hanya diikuti oleh panitia dan karyawan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan juga tampak hadir memantau sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

Petugas dari dinas memeriksa kesehatan hewan kurban secara menyeluruh, termasuk kondisi fisik, hati, dan paru-paru dari hewan yang disembelih, guna memastikan kelayakan konsumsi dan standar kesehatan hewan kurban terpenuhi.

“Kami mencari bibit-bibit yang bagus dan sehat. Alhamdulillah, untuk proses ini kami sudah menggunakan metode yang modern,” jelas Arfian, panitia kurban Masjid Asy-Sifa RSML.

Tak hanya memperhatikan aspek syariat dan kesehatan, pelaksanaan kurban kali ini juga mengusung prinsip ramah lingkungan. Panitia menggunakan daun jati sebagai bungkus daging yang akan dibagikan kepada masyarakat—sebagai pengganti kemasan kresek atau plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan.

Daging kurban didistribusikan secara merata kepada masyarakat sekitar, karyawan rumah sakit, serta melalui jalur resmi Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) untuk menjangkau penerima manfaat yang lebih luas dan tepat sasaran.

Baca Juga  Gunakan Hak Pilihmu, Begini Cara Mencoblos yang Benar di Pilkada Serentak 2024

Panitia Kurban 1446 H Masjid Asy-Sifa RSML menargetkan distribusi yang merata, sehingga mampu menyasar lebih banyak lapisan masyarakat, dengan tata kelola yang semakin profesional.

Penyembelihan hewan kurban di lingkungan RSML itu, sekali lagi menegaskan identitasnya sebagai bukan sekadar institusi kesehatan, melainkan juga sebagai agen dakwah dan kemanusiaan. Di tengah modernisasi layanan medis, nilai-nilai Islam seperti berbagi, peduli, dan gotong royong tetap menjadi pondasi kuat dalam pelayanan dan pengabdian kepada umat.

*) Penulis: Ghulamin Halim / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *