MAKLUMAT – Pantai Pancer Door, Pacitan pada Selasa (17/6/2025) mendadak riuh. Sedikitnya 100 pegawai PLN Nusantara Power (PLN NP) menggelar aksi konservasi laut dan lingkungan, dengan melepas ratuan tukik kembali ke alam liar.
Aksi tersebut bagian dari upaya PLN NP melalui Unit Pembangkitan (UP) Pacitan menjaga konservasi laut, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Laut Sedunia, dan Hari Penyu Sedunia.
PLN UP Pacitan tak bekerja sendiri. Mereka menggandeng komunitas Sahabat Penyu Pacitan dan sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Lebih dari 400 peserta hadir yang meliputi perwakilan Pemerintah Kabupaten Pacitan, Kejaksaan Negeri, Lanal, jajaran Kodim 0801 dan Polres Pacitan.
Mengawali kegiatan dengan bersih-bersih pantai, yang dilanjut dengan pelepasan 150 tukik, anak penyu yang baru menetas, bersama satu ekor penyu sisik dewasa. Ini bukan langkah simbolis. Ini merupakan kampanye berkelanjutan untuk menyelamatkan spesies laut yang terancam punah. Satu lagi, mengurangi ancaman sampah plastik di wilayah pesisir.
Rawat Lingkungan Jangka Panjang
“Konservasi penyu bukan aksi simbolik, tapi bentuk tanggung jawab PLN NP merawat harmoni antara energi dan alam,” ujar Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah. Ia menekankan bahwa inisiatif ini bagian dari solusi jangka panjang menjaga ekosistem laut Indonesia.
Sejak 2016, PLN UP Pacitan konsisten terlibat dalam konservasi penyu di sejumlah lokasi penting seperti Pantai Taman, Pantai Kili-Kili, dan Pantai Pancer. Mereka bekerja sama dengan komunitas lokal di antaranya Konservasi Penyu Kili-Kili dan Konservasi Penyu Pantai Taman.
Senior Manager PLN UP Pacitan, Munif, menyebut bahwa pelepasan tukik dan kegiatan konservasi lainnya adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Ia menambahkan bahwa operasional perusahaan harus selalu selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.
“Hasil usaha ini tidak hanya berdampak bagi perusahaan, tapi juga masyarakat. Lewat program ini, kami ingin menanamkan kesadaran ekologis bahwa laut dan isinya adalah aset yang harus kita jaga bersama,” terang Munif.
Hingga akhir 2024, lebih dari 10.000 tukik telah dilepaskan ke laut berkat dukungan PLN. Pada 2025, sudah 350 tukik telah kembali ke habitatnya dari total 3.000 telur penyu yang saat ini sedang dalam proses penetasan di kolam konservasi.
Keterlibatan dan Tanggung Jawab Kolektif
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan, Cicik Roudlotul Jannah, menyambut baik keterlibatan PLN NP dalam konservasi pesisir. Ia menilai aksi ini telah menyelamatkan spesies langka, sekaligus memperkuat kesadaran publik pentingnya menjaga lingkungan hidup.
“Kontribusi seperti ini harus menjadi contoh. Kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dalam menjaga habitat penyu menunjukkan bahwa upaya ekologis bisa berjalan secara kolektif,” kata Cicik.
Pelepasan tukik rutin berlangsung setiap buan Juni, Agustus dan September, menjadi ruang edukasi lingkungan. Bgitu juga dengan perbaikan fasilitas konservasi, serta pembangunan akses menuju lokasi penangkaran. Selain itu, kegiatan ini tak lepas dari HUT ke-30 PLN NP yang jatuh pada Oktober 2025.
PLN Nusantara Power mencoba menegaskan posisinya, bukan sekadar penyedia energi. Peran entitas bisnis milik PLN Group ini menjadi aktor penting dalam upaya menjaga keseimbangan ekologi di pesisir Indonesia.