Cegah Banjir Tahunan, Pemkab Sidoarjo Normalisasi Sungai di Tanggulangin – Candi

Cegah Banjir Tahunan, Pemkab Sidoarjo Normalisasi Sungai di Tanggulangin – Candi

MAKLUMAT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mulai melaksanakan normalisasi aliran sungai di sepanjang Kecamatan Tanggulangin hingga Kecamatan Candi, termasuk di Sungai Mbah Gepuk, Desa Balonggabus, Candi.

Bupati Sidoarjo, Subandi, meninjau langsung normalisasi Sungai Mbah Gepuk pada Jumat (20/6/2025) pagi. Sungai yang bermuara dari Ngaban, Tanggulangin itu memang diketahui kerap meluap dan menyebabkan banjir di sejumlah titik di kedua kecamatan tersebut. Terlebih, ketika musim penghujan.

“Kami melihat bersama, sungai yang melintas dari Tanggulangin menuju Candi ini memang perlu segera dinormalisasi,” ujarnya kepada awak media.

Salah satu faktor penyebab meluapnya sungai tersebut, dinilai lantaran mengalami pendangkalan dan dipenuhi tanaman liar, sehingga tidak mampu lagi menampung debit air yang besar ketika musim hujan.

Lebih lanjut, Subandi mengakui bahwa selama bertahun-tahun, Sungai Mbah Gepuk tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan serius, sehingga kapasitas daya tampungnya terus mengalami penurunan. Ia menegaskan bahwa masalah tersebut kan menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinannya.

Alokasi Bantuan Pemprov Jatim

Subandi juga mengungkapkan bahwa pihaknya tidak hanya akan mengalokasikan APBD untuk menormalisasi sungai tersebut, tetapi juga bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

“Ini akan menjadi prioritas kami dalam upaya mengurangi risiko banjir tahunan. Tidak hanya dari dana APBD, kami juga mendapat bantuan dari Pemprov Jatim,” jelas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Baca Juga  19 Tahun Lumpur Lapindo: Keserakahan yang Terus Berulang

Subandi menyebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp 37 miliar untuk mendukung proyek normalisasi sungai tersebut. Ia juga menyampaikan rencana pembangunan bendungan di wilayah Kedungpeluk sebagai langkah strategis dalam pengendalian air di kawasan hilir.

Tidak Terkait dengan Banjir Porong

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menegaskan bahwa normalisasi sungai di Tanggulangin hingga Candi kali ini tidak terkait dengan banjir yang melanda Jalan Raya Porong pada Senin-Selasa (16-17/6/2025) lalu.

Ia mengungkapkan, bahwa banjir di jalan raya utama yang menghubungkan Sidoarjo-Pasuruan-Malang itu disebabkan tanah di titik genangan yang terlalu rendah, bukan karena luapan air sungai.

“Beda, jadi kalo banjir di Jalan Raya Porong itu lebih pada indikasi tanah di titik genangan itu lebih landai, sehingga ketika curah hujan yang terpantau 114 milimeter atau kategori hujan sangat lebat atau ekstrem, maka hujan dengan durasi kurang-lebih 3 jam itu menggenangi sebagian jalan Surabaya-Malang yang ada di titik Desa Siring,” katanya.

Terkait solusi untuk mengatasi banjir di Jalan Raya Porong tersebut, ia menyebut sudah ada dua pompa untuk menyedot genangan air, yang telah disiapkan oleh pemerintah pusat melalui PPLS (Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo).

“Nah itu memang lebih pada kondisi tanah yang landai. Dan memang di sana sudah disiapkan dua pompa oleh pemerintah pusat, dalam hal ini PPLS, yaitu pompa yang ada di embung Desa Ketapang dan satu pompa di embung Desa Siring,” pungkas Dwi Eko.

Baca Juga  Tegas, Satpol PP Surabaya Ancam Bongkar Bangunan di Kalianak
*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *