SPMB Terkendala Teknis di Wilayah 3T, Ini yang Dilakukan Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq

SPMB Terkendala Teknis di Wilayah 3T, Ini yang Dilakukan Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq

MAKLUMATSPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) masih menghadapi kendala teknis di sejumlah wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Pemerintah pun turun langsung ke lapangan untuk memastikan proses berjalan objektif dan merata. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, memantau langsung pelaksanaan SPMB di SMAN 3 Batam dan SMKN 7 Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (25/6).

Fajar menegaskan bahwa proses SPMB di Kepri berjalan lancar dan ideal. Meski begitu, ia mencatat beberapa kendala teknis, terutama soal aktivasi Kartu Keluarga (KK) dan penginputan data prestasi. “Kami tidak menemukan kecurangan. Masalahnya lebih pada teknis, seperti aktivasi KK dan input data prestasi. Tapi pemerintah daerah sudah membentuk posko terpadu untuk menyelesaikannya dengan cepat,” ujar Fajar.

Ia menyebut pelaksanaan SPMB di Kepri layak jadi rujukan nasional. “Meskipun 96 persen wilayah Kepri berupa lautan, Pemerintah Provinsi tetap mampu menjaga koordinasi yang baik. Ini berdampak positif terhadap layanan pendidikan,” katanya.

Akses Informasi

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, menjelaskan bahwa wilayah 3T menghadapi tantangan besar soal akses informasi. Untuk mengatasi hal itu, timnya langsung mendatangi lokasi. “Kami menjemput bola. Kami terjun ke lapangan meskipun akses transportasi sulit. Kami ingin memastikan pendaftaran SPMB berjalan baik,” terang Adi.

Adi juga memastikan pemerintah daerah terus memberi dukungan nyata. “Kami bantu transportasi darat dan laut, kami gratiskan SPP dan seragam,” tegasnya.

Baca Juga  Relawan Zaman Now, Tanggap Bencana dan Pemberdayaan

Di sisi lain, Wamen Fajar menyoroti peningkatan jumlah pendaftar di SMK Kota Batam. Ia menilai tren ini menunjukkan arah positif dalam penguatan pendidikan vokasi. “Kami melihat kenaikan minat ke SMK sebagai kabar baik. Vokasi memang solusi strategis untuk penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.

Fajar memastikan pemerintah akan menyiapkan langkah lanjutan. “Ketika siswa bertambah, tugas kami adalah menyiapkan infrastruktur dan kapasitas sekolah agar semua bisa terlayani,” tutupnya.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *