MAKLUMAT — Anggota Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim, menegaskan komitmen legislatif dalam mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menuntaskan permasalahan masih banyaknya anak-anak putus sekolah di Jawa Timur.
Tercatat, sekitar 34 ribu anak-anak usia sekolah di Jawa Timur ternyata tidak bersekolah atau mengalami putus sekolah.
Suli menyebut, tidak semestinya ada alasan bagi anak-anak di Jawa Timur untuk tidak melanjutkan pendidikan. Menurutnya, pemerintah melalui sejumlah kementerian telah menyiapkan berbagai skema, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos) yang bakal segera meluncurkan ‘Sekolah Rakyat’.
“Jadi enggak ada nanti ceritanya anak usia sekolah ya, (tidak ada ceritanya) mereka tidak mendapatkan pendidikan di Jawa Timur nanti,” ujar Suli kepada Maklumat.ID, saat ditemui di Blessing Hills, Trawas, Mojokerto, Sabtu (28/6/2025).
Program Sekolah Rakyat, kata Suli, akan diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin ekstrem, dan tersedia di semua jenjang, mulai SD, SMP, hingga SMA atau SMK.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa bagi anak-anak yang tidak diterima di sekolah-sekolah negeri, bisa melanjutkan bersekolah di swasta, yang juga terbuka kesempatan untuk mengakses beasiswa yang telah dialokasikan oleh pemerintah.
“Kalau tidak diterima di sekolah negeri, ke SMA negeri, ini kan juga mendapat alokasi beasiswa yang dialokasikan oleh pemerintah provinsi. Mereka harus sekolah,” jelas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Lebih lanjut, Suli menerangkan bahwa program Sekolah Rakyat bakal disiapkan dalam bentuk boarding school, di mana seluruh kebutuhan hidup dan pendidikan para siswa akan ditanggung oleh negara.
“Sekolah rakyat itu saja kan difokuskan ya untuk yang miskin ekstrem. Artinya ini mereka yang memang betul-betul tidak mampu. Dan kita akan membentuk pola boarding school, semuanya akan dibiayai negara,” tandasnya.
Maka dari itu, dengan dukungan pendanaan penuh dari pemerintah tersebut, Suli menandaskan tidak ada alasan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem tidak bisa menempuh pendidikan hingga tuntas. Ia optimis masalah tersebut bakal segera terselesaikan.
Pemerintah pusat maupun daerah, kata dia, sudah sangat serius menyiapkan sistem dengan berbagai skemanya, agar semua warga Jawa Timur bisa mengenyam pendidikan yang layak.
“Jadi kalau kemudian anak yang putus sekolah, tidak sekolah, dan sebagainya itu, tinggal kita mengorek faktornya apa dia tidak sekolah atau putus sekolah itu,” sebutnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintahan saat ini, termasuk di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur, punya komitmen tinggi dalam menuntaskan pendidikan warganya.
“Tapi Pak Prabowo ini dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini serius untuk bagaimana semua warga Jawa Timur, anak Jawa Timur itu menempuh pendidikan tuntas sampai SMA atau SMK,” pungkas Suli.