MAKLUMAT — Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang dilakukan dalam peringatan Milad ke-108 Aisyiyah di Purwodadi, Pasuruan, Selasa (1/7/2025).
Penandatanganan kerja sama tersebut menegaskan komitmen Aisyiyah dalam pemberdayaan masyarakat, maupun dakwah Islam dan dakwah sosial yang mencerahkan.
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Rukmini Amar, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengentaskan kemiskinan dan menguatkan ketahanan pangan.
“Aisyiyah selalu berusaha melakukan dakwah yang mencerahkan, dan ibu-ibu Aisyiyah Jawa Timur begitu semangat menggelar Milad Aisyiyah dan siap bersinergi untuk Jawa Timur Bangkit, kita bersatu menangani permasalahan masyarakat khususnya pengentasan kemiskinan. Dan diharapkan bisa dilanjut hingga di daerah,” ujarnya.
Mengangkat tema ‘Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qoryah Thoyyibah untuk Jawa Timur Mandiri dan Sejahtera’, Aisyiyah menekankan bahwa penguatan ekonomi berbasis komunitas menjadi bagian integral dari dakwah yang membebaskan dan mencerdaskan.
“Sebuah tema yang begitu relevan untuk penguatan ketahanan pangan melalui program Qoryah Thoyyibah, sebagai wujud nyata berdakwah dengan kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan,” lanjut Rukmini.
Teken MoU, Gubernur Jatim: Kolaborasi Besar
Kerja sama strategis kedua belah pihak ditandatangani oleh Ketua PWA Jawa Timur Rukmini Amar dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta 14 OPD yang terlibat, yakni:
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial
- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Dinas Kepemudaan dan Olahraga
- Dinas Koperasi dan Usaha Menengah
- Dinas Budaya dan Pariwisata
- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
- Dinas Komunikasi dan Informatika
- Bakesbangpol
- Badan Penanggulangan Bencana
- Dinas Pendidikan
- Dinas Lingkungan Hidup
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Aisyiyah yang dinilai strategis dalam membangun ketahanan dan kedaulatan pangan secara inklusif.
“Alhamdulillah dari acara milad ini semakin memperluas jejaring gerakan Aisyiyah dengan sinergi dan kolaborasi secara faktual. Kita perlu penguatan di berbagai bidang, terutama ketahanan pangan, di antaranya dengan mengoptimalkan pupuk organik untuk pertanian ramah lingkungan,” ungkap Khofifah.
“Sepanjang kami menjabat Gubernur Jawa Timur, hal ini merupakan bentuk kerja sama yang terbanyak sebagai bentuk kepercayaan untuk disinergikan,” tegasnya.
Peran Strategis Aisyiyah
Sebelumnya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Dr Ir Moch Sasmito Djati, menyebut semangat juang Aisyiyah sebagai pilar kekuatan Muhammadiyah.
Ia mengapresiasi peran dan kontribusi Aisyiyah di berbagai sektor, yang dimulai dari langkah-langkah sederhana namun berdampak.
“Muhammadiyah bisa besar karena perjuangan ibu-ibu Aisyiyah, melalui langkah sederhana berubah menjadi luar biasa,” kata Sasmito.
Senada, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Kemenko Pangan RI, Karsan—mewakili Menko Pangan RI Zulkifli Hasan—juga menyampaikan apresiasi dan menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan Aisyiyah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Menko Pangan memberikan apresiasi atas peran Aisyiyah sebagai wanita garda terdepan di sektor strategis, sehingga Menko Pangan siap berkolaborasi untuk mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Jawa Timur,” tandasnya.
Soliditas Gerakan Aisyiyah
Sementara itu, Ketua PP Aisyiyah Latifah Iskandar menyebut bahwa gerakan perempuan Indonesia, khususnya Aisyiyah, telah menunjukkan kesolidan yang luar biasa dan mampu memberikan kontribusi serta dampak yang positif di tengah-tengah masyarakat.
“Suasana kegembiraan begitu terasa dalam gerakan perempuan Indonesia yang begitu kompak dan semangat untuk menggembirakan dakwah, meski dalam rapat-rapat Aisyiyah selalu membahas persoalan negara hingga menggerakkan ekonomi umat,” kelakarnya.
Milad ke-108 Aisyiyah bukan sekadar sebagai acara seremonial, melainkan juga aksi sosial dan substansi gerakan. Selain MoU strategis, PWA Jatim juga membagi-bagikan bingkisan untuk anak-anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial.
Peringatan Milad ke-108 Aisyiyah dan terjalinnya kolaborasi konkret dengan Pemprov Jatim tersebut memperkuat komitmen gerakan perempuan sebagai kekuatan strategis dalam membangun negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berdaya.