Pembatasan Kuota Negeri, SMAM X: Swasta Bisa Berkembang

Pembatasan Kuota Negeri, SMAM X: Swasta Bisa Berkembang

MAKLUMAT — Kebijakan pemerintah terkait pembatasan kuota penerimaan siswa baru di sekolah negeri mendapat sambutan positif dari sejumlah sekolah swasta di Surabaya. Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Salim Bahrisy, menyebut kebijakan tersebut memberi angin segar bagi sekolah swasta untuk berkembang dan lebih leluasa menjaring peserta didik.

“Sekolah-sekolah swasta itu bisa lebih kebagian murid. Jadi itu kebijakan yang sangat bagus menurut saya. Artinya, sekolah swasta bisa memperoleh lebih banyak siswa di tahun ini karena ada pembatasan itu,” ujar Salim kepada Maklumat.id, Jumat (4/7/2025).

Kebijakan yang dimaksud mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 3 Tahun 2025, yang mengatur bahwa sekolah negeri hanya boleh menerima siswa sesuai dengan kuota rombongan belajar yang telah ditetapkan. Selain itu, pemerintah juga melakukan penguncian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) satu bulan sebelum pengumuman Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Butuh Penyesuaian Jadwal Pengumuman

Kendati mendukung kebijakan tersebut, Salim menilai masih ada celah yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal waktu pengumuman hasil seleksi di sekolah negeri. Menurutnya, jadwal yang terlalu mundur dapat menimbulkan ketidakpastian bagi siswa dan berdampak langsung pada proses penerimaan di sekolah swasta.

“Di kami saja kemarin itu sudah ada yang bayar lunas, tiba-tiba keluar karena jadwal pengumuman. Saya nggak tahu apa ada pemenuhan bangku kosong atau apa. Dengan cara pengumuman sekolah negeri itu, kami yang di sekolah swasta harus atur strategi,” jelasnya.

Sekolah Inklusif dan Unggul di Olahraga

Terlepas dari dinamika tersebut, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya tetap menegaskan komitmennya untuk menjadi lembaga pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada pengembangan bakat serta minat siswa. Sekolah ini juga menerima siswa penyandang disabilitas dan terus mendorong potensi setiap individu.

“Sekolah kami ini fokus di pengembangan bakat dan minat siswa sesuai dengan passion-nya. Sekolah kami juga termasuk sekolah inklusif yang diakui pemerintah untuk tingkat SMA swasta di Jawa Timur,” kata Salim.

Sekolah yang berlokasi di Surabaya itu memiliki 80 kegiatan ekstrakurikuler, 50 di antaranya merupakan cabang olahraga. Menurut Salim, bidang olahraga menjadi keunggulan utama, dengan torehan 511 medali dan prestasi sepanjang tahun 2024.

“Prestasi olahraganya di sini itu luar biasa. Hampir setiap hari itu anak-anak selalu bawa pulang medali,” imbuhnya.

Dorong Kolaborasi Negeri–Swasta

Salim berharap kebijakan pendidikan nasional di masa mendatang bisa terus berpihak pada pemerataan akses dan mendukung kolaborasi antara sekolah negeri dan swasta. Ia menilai kepemimpinan Menteri Pendidikan saat ini, Abdul Mu’ti, telah mengarah ke solusi yang lebih berkeadilan.

“Kami memandang kebijakan dari menteri saat ini, Pak Abdul Mu’ti, mampu menjawab banyak persoalan. Terlebih kebijakan ini, kami sangat mendukung karena memberi ruang positif untuk bersama-sama dalam pemerataan pendidikan,” tandasnya.

Baca Juga  17 Sekolah di Aceh Terima Dana Program Save Our School 2025
*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *