MAKLUMAT – Upaya penguatan sumber daya manusia terus digalakkan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Selama tiga hari, pada 2–4 Juli 2025, TPS menggelar container terminal operation training (CTO) dengan peserta 25 pekerja dari berbagai unit.
Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), subholding Pelindo yang menaungi TPS. Tujuannya mendorong transformasi dan standarisasi layanan terminal peti kemas di Tanah Air.
Direktur Operasi SPTP, Muarip, dalam sambutan pembukaan pelatihan, menyampaikan materi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membentuk SDM yang andal sebagai fondasi dari pelayanan pelabuhan yang unggul.
“Dalam pelayanan terminal peti kemas, pelanggan membutuhkan lima hal utama: kecepatan, keandalan, keselamatan, efisiensi biaya, dan ketersediaan data. Semua itu hanya bisa dicapai dengan SDM yang kompeten,” ujar Muarip dalam suratnya, Selasa (8/7/2025).
Menuju Terminal Standar Global
Di dalam pelatihan CTO ini cukup kompleks. Peserta mendapat pembekalan tentang pemahaman operasional terminal peti kemas mulai dari pengenalan industri pelayaran, peralatan dan fasilitas terminal. Begitu juga dengan desain serta kapasitas terminal, proses bisnis, hingga pemanfaatan terminal operating system (TOS).
Tidak hanya itu, pelatihan juga menggali kebutuhan utama para pelanggan jasa kepelabuhanan, mulai dari perusahaan pelayaran (shipping lines), perusahaan truk, EMKL/forwarder, hingga pemilik barang.
Salah satu narasumber yang hadir dalam pelatihan ini adalah SVP Perencanaan dan Pengendali Operasi dari Terminal Peti Kemas Semarang, Imat Rahmatillah. Ia menekankan pentingnya kecepatan dan keandalan dalam setiap aspek layanan terminal.
Senada dengan itu, SVP Perencanaan Operasi dan Proses Bisnis TPS, Didik Kurniawan, menyebut indikator utama kualitas layanan terminal adalah box per ship per hour (BSH). Yakni kemampuan membongkar peti kemas per kapal per jam.
“BSH TPS saat ini adalah 56 box per jam. Angka ini sudah melebihi target dari kantor Kesyahbandaran Utama dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Didik.
Perkuat Pasar Pelabuhan Tanjung Perak
Ia menambahkan bahwa pelatihan CTO merupakan salah satu strategi peningkatan kompetensi yang berkontribusi langsung terhadap mutu layanan terminal, baik di dermaga maupun lapangan penumpukan.
Salah satu perhatian utama TPS adalah pelayanan receiving and delivery (R&D), dengan standar waktu truck round time (TRT) maksimal 30 menit untuk receiving dan 45 menit untuk delivery.
Saat ini, TPS mencatat rata-rata TRT mencapai 18 menit untuk receiving dan 44 menit untuk delivery. Ini angka yang mencerminkan efektivitas sistem kerja dan koordinasi antar-unit di lapangan.
Lewat pelatihan SDM seperti CTO ini, TPS menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan terminal dan transformasi berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi besar Pelindo Group untuk menciptakan ekosistem logistik nasional yang efisien, terstandar, dan terintegrasi.