Dunia Politik sebagai Jalan Pengabdian, Bukan Sekadar Kursi Kekuasaan

Dunia Politik sebagai Jalan Pengabdian, Bukan Sekadar Kursi Kekuasaan

MAKLUMAT — Bagi sebagian orang, masuk ke dalam partai politik sering dipersepsikan hanya sebagai ajang perebutan kekuasaan atau kepentingan pribadi. Namun bagi Yudhistira Eka Putra, hal itu ia maknai sebagai jalan pengabdian.

Wakil Ketua Bidang Kesehatan DPD Partai Golkar Kota Surabaya itu melihat partai politik sebagai ruang pengabdian bagi masyarakat. Menurutnya, bergabung ke dalam partai politik bisa menjadi salah satu pilihan jika seseorang ingin berkontribusi lebih luas, terlebih melalui jalur struktural.

“Masuk partai itu sebenarnya untuk ngabdi. Gak harus masuk partai, terus oh aku mau jadi DPR, aku harus ini. Pokoknya punya mental ngabdi dan partai kan dapat menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih,” katanya kepada Maklumat.id, saat ditemui di Surabaya pada Senin (14/7/2025).

Yudhistira menyayangkan anggapan sebagian anak muda yang merasa jauh dari politik. Menurutnya, dalam era digital seperti sekarang, generasi muda sering kali terjebak dalam persepsi bahwa kontribusi mereka sudah cukup jika hanya lewat media sosial atau aktivitas daring saja.

Tongkat estafet kepemimpinan partai politik maupun di pemerintahan nantinya akan berlanjut, berlangsung. Dan suatu ketika, era-era kita ini, generasi muda, itu juga akan memegang tongkat estafet itu,” ujar lulusan Universitas Airlangga tersebut.

Masuk ke dalam partai politik memang bukan satu-satunya cara untuk berkontribusi dalam politik, tetapi bisa menjadi jalur strategis bagi mereka yang ingin menyalurkan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Yudhistira, yang lebih penting adalah tumbuhnya kesadaran untuk terlibat, bukan semata-mata mengejar jabatan atau posisi formal.

Baca Juga  LHKP Jangan Berpolitik Sembunyi-Sembunyi di Balik Meja

Meski demikian, adalah wajar jika banyak orang yang bergabung ke partai memiliki tujuan politik yang mengarah ke posisi legislatif atau eksekutif. Namun ia menekankan bahwa tidak semua orang akan sampai ke titik itu. Yang terpenting menurutnya, adalah bagaimana seseorang tetap bisa mengambil peran dan memberi manfaat melalui jalur-jalur politik yang tersedia.

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya dan rekan-rekannya di Golkar tidak memandang partai sebagai tempat mencari keuntungan pribadi. Meski begitu, ia tidak menampik bahwa aktivitas kepartaian membuka ruang yang luas untuk membangun jaringan relasi. Dari sana, terbuka pula peluang-peluang di bidang lain seperti usaha atau kolaborasi bisnis.

“Di Partai Golkar memang, secara pribadi maupun teman-teman, memang kita tidak mencari keuntungan secara material ke partai politik itu tersendiri. Karena tujuan kita, partai politik ini kan kerja sosial. Pengabdian masyarakat, jembatan pengabdian kita ke masyarakat,” sambungnya.

Selain sebagai jalan pengabdian, partai juga dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas diri. Yudhistira mencontohkan peran organisasi sayap partai seperti Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) sebagai pintu masuk bagi anak-anak muda yang ingin belajar politik secara lebih dekat.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan di organisasi tersebut tidak melulu soal politik. Namun juga menyentuh aspek-aspek praktis seperti kunjungan ke unit bisnis kader sebagai bagian dari proses belajar dan persiapan diri. Hal-hal semacam ini menurutnya juga menjadi magnet bagi anak-anak muda untuk tertarik berproses di Partai Golkar.

Baca Juga  Polemik PP 28/2024, Waka Kesiswaan Smamda Sidoarjo: Harus Segera Direvisi

“Kalau di Golkar sendiri kita tentunya banyak ya anak muda, banyak kader muda Golkar. Bahkan beberapa pengurus harian juga muda, wakil ketua beberapa juga masih muda banget, under 40 ya,” katanya.

Yudhistira menilai bahwa anak muda harus melek politik. Menurutnya, ada banyak cara untuk mulai terlibat, salah satunya dengan bergabung ke partai politik. Ia mendorong generasi muda untuk mengenal politik lebih dalam, tanpa harus langsung terjun ke level struktural.

“Itu di bawah 40 tahun juga banyak. Tentunya kalau teman-teman mau belajar soal politik, kita welcome banget. Kalau misalkan pengen belajar bareng terkait dengan kepengurusan partai, bisa masuk lihat organisasi sayap dulu,” tandasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *