MAKLUMAT — Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, menegaskan bahwa konten video yang viral di akun TikTok pribadinya @neninurhayati36, sama sekali tidak menyerang dan menyebut nama Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM).
Dalam keterangannya yang diterima Maklumat.id pada Kamis (17/7/2025), Neni menandaskan bahwa konten TikTok-nya pada tanggal 5 Mei 2025 tersebut dialamatkan bagi seluruh kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak 2024 lalu.
Meski begitu, dalam video-videonya yang lain Neni memang mengakui ada yang menyorot kebijakan KDM, namun ia juga menegaskan bahwa di beberapa videonya yang lain juga mengapresiasi kebijakan KDM yang dirasa bagus dan berpihak kepada rakyat.
“Saya kira ini adalah hal yang wajar. Saya tidak melakukan penyerangan secara pribadi, sebab yang saya kritisi adalah kebijakannya,” tandas Neni.

Sekadar diketahui, baru-baru ini Neni mendapatkan serangan digital di akun media sosial (medsos) pribadinya di Instagram @neni1783 dan TikTok @neninurhayati36.
Serangan digital melalui komentar-komentar kasar dan tidak pantas di medsos itu disinyalir usai Diskominfo Jabar di akun Instagram berkolaborasi dengan @jabarprovgoid, @humas_jabar, @sapawarga_jabar, dan @jabarsaberhoaks pada 16 Juli 2025 lalu mengunggah video membahas pengalihan anggaran belanja media.
Dalam video tersebut tampak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) sedang berbicara menjelaskan, serta foto Neni ditempelkan dalam video di bagian kanan bawah. Sejak itu, dalam kurun tiga hari terakhir, hingga berita ini dibuat, Neni mengaku mendapatkan serangan serius di akun-akun medsos pribadinya.