Kereta Api dan Masa Depan Transportasi: Dari Surabaya Menuju Layanan Berkelas

Kereta Api dan Masa Depan Transportasi: Dari Surabaya Menuju Layanan Berkelas

MAKLUMAT – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya mencatat peningkatan jumlah pelanggan selama Semester I 2025. Total 5.947.731 penumpang menggunakan layanan kereta api—naik 1,97 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Angka ini terdiri atas 2.965.904 penumpang naik dan 2.981.827 penumpang turun. Meski kenaikannya tergolong moderat, tren ini menandai kepercayaan publik yang semakin membaik terhadap moda transportasi berbasis rel.

“Pertumbuhan ini menjadi cerminan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/7/2025). Ia menambahkan, peningkatan ini juga tidak lepas dari berbagai upaya transformasi dan inovasi layanan.

Beberapa inovasi meliputi penggunaan Face Recognition (FR) untuk proses boarding di stasiun-stasiun utama, serta fitur carbon footprint di aplikasi Access by KAI. Keduanya cukup membantu mempercepat layanan dan menumbuhkan kesadaran pelanggan akan pentingnya perjalanan rendah emisi.

Bangun Kepercayaan Publik

Namun bukan hanya teknologi yang menjadi tumpuan. Perbaikan pada sarana dan prasarana stasiun—seperti penambahan fasilitas ramah pengguna—juga turut memberi andil. Di sisi lain, program loyalitas semacam promo tematik dan reward pelanggan dihadirkan untuk menjaga antusiasme publik.

“Kami terus menghadirkan program-program kreatif yang tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga memperkuat loyalitas terhadap layanan KAI,” ujar Luqman.

Bagi KAI, angka hampir enam juta pelanggan bukan hanya statistik. Itu adalah representasi dari sebuah sistem transportasi yang perlahan namun konsisten membangun kepercayaan publik, terutama dalam konteks mobilitas berkelanjutan.

Baca Juga  Mendorong Optimalisasi Potensi ZIS untuk Transisi Energi dan Solusi Atas Krisis Iklim

KAI kini tidak hanya memosisikan diri sebagai penyedia layanan transportasi, melainkan sebagai mitra perjalanan. “Kami berkomitmen agar pelanggan tidak sekadar sampai tujuan, tetapi juga menikmati setiap pengalaman perjalanannya,” Luqman menjelaskan.

Hadirkan Mobilitas Masa Depan

Pernyataan itu merefleksikan transformasi citra kereta api dalam beberapa tahun terakhir—dari sekadar alat angkut massal menjadi moda pilihan yang nyaman, cerdas, dan rendah emisi. Apalagi, di tengah meningkatnya kebutuhan mobilitas dan krisis lingkungan global, keberadaan transportasi publik berbasis rel semakin relevan.

Daop 8 Surabaya menjadi salah satu wajah dari transformasi itu. Dengan wilayah operasional yang mencakup stasiun-stasiun penting seperti Gubeng, Pasarturi, dan Malang, peningkatan jumlah penumpang di kawasan ini adalah cerminan dari tren yang lebih besar: masyarakat mulai memilih kereta api bukan hanya karena harga, tapi juga karena pengalaman.

“KAI bukan sekadar moda transportasi, tetapi bagian dari solusi mobilitas masa depan Indonesia,” tutup Luqman.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *