MAKLUMAT — Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Dr phil Ridho Al-Hamdi MA, menyatakan dukungan terhadap aktivis demokrasi dan kepemiluan, Neni Nur Hayati, yang menghadapi serangan digital di media sosial (medsos) hingga peretasan.
Ridho menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah ciri penting sebuah negara demokrasi. “Tanpa adanya kebebasan berpendapat, maka demokrasi akan mati. Karena itu, siapapun mereka dan apapun posisinya harus menghormati kebebasan berpendapat,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Kamis (17/7/2025).
Menurut Ridho, pandangan kritis masyarakat sipil terhadap kebijakan pemerintah adalah sebagai bentuk kebebasan berpendapat, yang itu harus dihormati. “Kritik itu ibarat jamu, pahit tapi menyehatkan. Jika ada yang tidak terima atas sebuah kritik, itu tanda bahaya dan ciri dari pemimpin yang otoriter,” katanya.

Ridho menilai, berbagai serangan dan persekusi digital, hingga peretasan akun yang dialami Neni merupakan bagian dari praktik pembunuhan karakter warga negara, terutama mereka yang dianggap kritis.
“Saya sangat menyayangkan terhadap berbagai akun media sosial yang selalu memojokkan para aktivis yang kritis, termasuk (yang dialami) Neni Nur Hayati (baru-baru ini),” kata pria yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.
Ridho menandaskan dukungannya kepada Neni agar tetap kritis dan tidak mundur menghadapi tekanan tersebut. Ia juga menyayangkan tindakan akun-akun yang menyerang pribadi Neni di media sosial.
“Mari kita biasakan kritik menjadi bagian dari proses membangun negeri ini menjadi negara yang benar-benar demokratis, menghormati warga negara yang kritis, bukan justru menyerang karakter seseorang karena merasa berbeda pendapat,” ajak Ridho.
Diketahui, Pemprov Jabar melalui akun Instagram Diskominfo Jabar berkolaborasi dengan @jabarprovgoid, @humas_jabar, @sapawarga_jabar, dan @jabarsaberhoaks pada 16 Juli 2025 lalu mengunggah video membahas pengalihan anggaran belanja media.
Dalam video tersebut tampak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) sedang berbicara menjelaskan, serta foto Neni ditempelkan dalam video di bagian kanan bawah. Video tersebut, disinyalir adalah sebagai respon atas unggahan video TikTok pribadi Neni di @neninurhayati36 pada tanggal 5 Mei 2025.
Neni sendiri menegaskan, video di akun TikTok pribadinya tersebut tidak menyebut atau menyerang secara khusus Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM). Ia menekankan, videonya ditujukan secara general kepada seluruh kpela daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak 2024. Selain itu, video tersebut ditujukan sebagai sarana edukasi.
Namun, sejak unggahan di akun Diskominfo Jabar tersebut, Neni mengaku mendapatkan serangan serius di akun instagram pribadinya @neni1783 dan TikTok @neninurhayati36, bahkan ia juga mengaku akun-akunnya, termasuk akun WhatsApp (WA) pribadinya sempat mengalami peretasan.