MAKLUMAT – Surabaya tak pernah sepi dari geliat distribusi. Di salah satu titik pentingnya, Pelabuhan Kalimas, kendaraan-kendaraan barang kerap bersaing ruang di jalur sempit, menyebabkan antrean yang memanjang, kadang tak terhindarkan.
Tapi kini, PT Pelabuhan Indonesia Regional 3 Sub Regional Jawa mencoba menata ulang situasi yang telah lama dianggap normal itu.
Terminal Kalimas sedang menjalani pembenahan jalur kendaraan secara menyeluruh. Sejauh ini, Kalimas merupakan pelabuhan rakyat dengan denyut pengiriman logistik antarpulau yang cukup padat dengan geliat logistiknya.
Tata kelola ulang ini tak sekadar perkara lalu lintas. Di dalamnya juga menjadi cerminan dari upaya menciptakan sistem yang lebih tertib, efisien, dan manusiawi—bagi sopir truk, buruh pelabuhan, hingga pengguna jasa lainnya.
Tata Kelola Arus Barang dari Darat
“Selama ini pergerakan kendaraan belum tertata, tidak ada pemisahan jalur yang jelas, dan itu menyebabkan penumpukan,” ujar Ana Adiliya, General Manager Kalimas & GSN PT Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, seusai rapat koordinasi teknis, Jumat (18/7/2025).
Dalam skema baru ini, kawasan Kalimas akan dibagi menjadi dua zona utama: area bongkar muat, khusus untuk pemuatan dan pembongkaran barang. Satu lagi adalah area penunjang, yang akan berfungsi sebagai ruang tunggu dan jalur pendukung layanan pelabuhan.
Pemisahan ini tidak sekadar administratif. Akses pun mendapat pemisahan: kendaraan ke area bongkar muat diarahkan melalui Gate Pos 3 dan keluar di Pos 4.
Sedangkan yang menuju area penunjang masuk dari Pos 5 dan tetap keluar lewat Pos 4. Skema ini untuk mengurai simpul kepadatan dan memberi kejelasan arah bagi ribuan kendaraan yang keluar-masuk tiap hari.
Namun proyek ini bukan semata urusan aspal dan marka jalan. Ada infrastruktur pendukung yang tengah disiapkan—rambu, sistem pengawasan lalu lintas, hingga koordinasi antarunit kerja.
Peran Kalimas dalam Rantai Pasok
Semua program berjalan secara bertahap, dengan pendekatan yang melibatkan pengguna jasa, operator truk, dan mitra pelabuhan. Pelindo menggelar simulasi teknis. Setidaknya memastikan bahwa sistem berjalan tak hanya di atas kertas.
Bagi Pelindo, pembenahan Kalimas ini punya makna strategis. “Terminal Kalimas memiliki peran penting dalam arus barang antar pulau, terutama kapal-kapal rakyat. Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang lebih tertib, efisien, dan aman,” kata Sub Regional Head Jawa PT Pelindo Regional 3, Purwanto Wahyu Widodo.
Kalimat “pelabuhan rakyat” yang kerap terselip di balik nama Kalimas bukanlah basa-basi. Pelabuhan ini menjadi tulang punggung distribusi skala kecil-menengah, dari dan ke berbagai daerah di Indonesia Timur. Namun justru karena perannya vital bagi logistik skala mikro, Kalimas selama ini luput dari perhatian tata kelola modern.