MAKLUMAT — Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, menegaskan pentingnya profesionalisme dalam membangun ekosistem ekonomi dan bisnis Muhammadiyah. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah di Hotel Morazen, Kulon Progo, Jumat (18/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir menyatakan dukungannya terhadap dua inisiatif strategis Muhammadiyah di sektor kesehatan, yaitu peluncuran PT Mentari Medika Indonesia dan platform layanan Sehatmu.
“Sebagai amanat pleno PP Muhammadiyah, seluruh elemen dan kekuatan di sektor kesehatan harus mendukung penuh keberadaan PT (Mentari Medika Indonesia) ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, sektor kesehatan merupakan pilar penting dalam gerakan Muhammadiyah yang harus dikelola secara sistematis dan modern.
“Segala hal yang berkaitan dengan kesehatan sangat penting dan harus kita kapitalisasi menjadi subholding di sektor ini, tentu dengan melibatkan para profesional berpengalaman,” jelasnya.
Muhadjir juga mendorong kontribusi aktif para kader Muhammadiyah, khususnya yang berlatar belakang kesehatan, untuk terus berkiprah membangun kekuatan persyarikatan.
“Siapapun yang masih punya irisan dengan Muhammadiyah dan ingin berkontribusi harus diberi ruang sebesar-besarnya demi kemaslahatan bersama,” tegasnya.
Kerja Profesional dan Ikhlas
Dalam pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Muhadjir juga menegaskan pentingnya manajemen yang transparan, akuntabel, dan profesional.
“Pengelolaan AUM tidak boleh sembarangan. Harus profesional, tidak cukup hanya dengan semangat ikhlas. Ikhlas itu mulia, tapi harus diwujudkan dalam kerja yang serius dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Muhadjir turut meluruskan pemahaman keliru terkait kutipan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, yang sering kali dinukil, yakni ‘Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah‘.
“Makna dari kutipan itu adalah jangan melakukan penyimpangan seperti korupsi di Muhammadiyah, bukan berarti bekerja di Muhammadiyah tidak boleh mendapatkan penghidupan. Yang ditekankan adalah integritas dan tanggung jawab,” tegasnya.
Mengakhiri pesannya, Muhadjir mengajak seluruh elemen Muhammadiyah untuk membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
“Muhammadiyah itu tidak banyak bicara, tapi bekerja nyata. Ini budaya kerja yang harus kita kembangkan untuk memperkuat posisi Muhammadiyah dalam berbagai sektor,” tandas pria yang juga menjabat Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji itu.