Saat Rektor Turun ke Lapangan Bola, Laga Persahabatan UM Surabaya vs UMY Penuh Tawa dan Gol

Saat Rektor Turun ke Lapangan Bola, Laga Persahabatan UM Surabaya vs UMY Penuh Tawa dan Gol

MAKLUMAT — Laga persahabatan antara Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung seru dan penuh gelak tawa. Pertandingan digelar di Lapangan Bhayangkara Polda Jatim, Jalan A. Yani, Surabaya, Sabtu (2/8/2025) sore.

Kick-off dimulai pukul 16.00 WIB. Begitu peluit berbunyi, kedua tim langsung bermain agresif. Bola terus berpindah cepat. Serangan silih berganti mengalir. Sorakan penonton menambah semangat para pemain.

Rektor UM Surabaya Dr. Mundakir (kanan) dan Rektor UMY Prof. Achmad Nurmandi. Foto:Dok UM Surabaya

Yang menarik, dua rektor ikut merumput ke lapangan hijau. Rektor UM Surabaya Dr. Mundakir dan Rektor UMY Prof. Achmad Nurmandi turun sejak menit pertama. Keduanya tampak lincah, sesekali melempar candaan ke pemain dan penonton. Tawa pun pecah di pinggir lapangan.

Laga berjalan 2 x 30 menit. Pertandingan berlangsung tanpa tekanan. Gol dan peluang disambut tepuk tangan meriah. Beberapa insiden lucu—seperti terpeleset atau salah oper—mengundang gelak tawa.

Gol demi gol tercipta. Skor akhir 2-2. Namun, suasana tetap cair dan bersahabat. Beberapa pemain bahkan enggan meninggalkan lapangan usai waktu normal berakhir.

Panitia menambahkan sepuluh menit tambahan. Kedua tim menyambut gembira. Di babak ini, UMY mencetak dua gol cepat. Skor akhir di tambahan waktu menjadi 2-0 untuk UMY. Meski kalah, pemain UM Surabaya tetap tersenyum.

Usai pertandingan, kedua rektor saling berjabat tangan. Para pemain berfoto bersama di tengah lapangan. Raut wajah mereka penuh senyum dan canda.

Baca Juga  Pemuda Muhammadiyah Semampir Tak Hanya Rapat, Ini Aksi Nyatanya!

“Saya tadi syuting ke gawang empat kali, tapi selalu ditepis. Kipernya hebat,” kata Prof. Nurmandi sembari menunjuk Satria Unggul Wicaksana, Dekan Fakultas Hukum UM Surabaya yang menjadi penjaga gawang.

Dr. Mundakir juga terlihat puas. “Baru sekali latihan, tapi bisa main bareng teman-teman. Yang penting sehat dan bahagia,” ujarnya sambil menyeka keringat.

Lapangan Bhayangkara sore itu bukan sekadar tempat bertanding. Tapi jadi arena silaturahmi dan kebersamaan dua kampus Muhammadiyah. Skor bukanlah segalanya. Tawa, pelukan, dan persaudaraan menjadi kemenangan sesungguhnya.***

*) Penulis: Agus Wahyudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *