Banyak Pelajaran Bisa Diambil dari Demo Besar di Pati, Begini Kata Kang Yoto

Banyak Pelajaran Bisa Diambil dari Demo Besar di Pati, Begini Kata Kang Yoto

MAKLUMAT — Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Dr Suyoto MSi (Kang Yoto), mengajak semua pihak, terutama para penguasa dan pejabat publik, untuk mengambil pelajaran berharga dari demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Pati pada Rabu (13/8/2025).

Dalam unggahan video di TikTok pribadinya @kangyoto23 pada Rabu (13/8/2025), ia mengaku meyakini bahwa setiap peristiwa yang terjadi mengandung hikmah dan pembelajaran bagi kehidupan umat manusia.

“Apa pembelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa di Pati? Demo hari ini, tuntutan bukan hanya akhirnya pembatalan kenaikan PBB, bahkan sampai pemimpinnya diminta untuk mundur. Karena saya yakin setiap peristiwa adalah pembelajaran buat kehidupan kita semua,” ujarnya.

Mantan Bupati Bojonegoro dua periode itu mengingatkan para pejabat publik yang tengah berkuasa, agar senantiasa menggunakan wewenang dan kekuasaannya secara bijak, sesuai dengan kemauan dan kebutuhan rakyatnya.

Ia mewanti-wanti agar para penguasa tidak bersifat angkuh dan arogan lantaran berhasil memenangkan kontestasi politik, memiliki legalitas, dan wewenang. Namun, harus selalu proaktif dalam menangkap apa yang menjadi keresahan, kemauan, dan kebutuhan rakyat.

“Yang pertama, buat teman-teman yang sedang berkuasa, gunakanlah kekuasaan dengan cara yang bijak. Jangan hanya karena kemenangan, karena legalitas, dan karena kebutuhan, tapi denyut, hati, perasaan, pikiran rakyat harus kita tangkap dan komunikasikan dengan sebaik-baiknya apa yang kita lakukan,” tandasnya.

Baca Juga  Jurus "Bodoh" agar Tidak Terjerat Kasus Hukum dalam Jabatan Publik

“Strategikan dengan baik, supaya niat baik itu betul-betul bisa menjadi kebaikan yang nyata,” sambung Kang Yoto.

Kedua, ia juga juga meminta agar rakyat juga mendekatkan diri secara proaktif dengan para pemimpinnya.

Jika ada keputusan yang baik, kata dia, harus didukung. Sebaliknya, jika keputusan yang dihasilkan dirasa kurang tepat, harus juga dikritisi dengan cara yang baik.

“Untuk para pemilih dan rakyat kita semua, gaulilah pemimpin kita dengan cara yang baik dan bijak. Jangan dia berikan cek kosong, tetapi selalu gauli dengan baik,” sebutnya.

“Menggauli dengan baik artinya, kalau ada keputusan-keputusan yang baik, dukunglah, bantulah para pemimpin itu. Tapi kalau ada yang kurang, berkomunikasilah dengan cara yang baik juga,” imbuh pria yang juga pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) itu.

Selain itu, ia juga menggarisbahawi agar rakyat selalu menjaga hubungan dan interaksi dengan pemimpinnya. Ia menandaskan, sebagai pemilih bukan berarti urusan selesai dengan hanya mencoblos saat Pemilu atau Pilkada.

Menurut Kang Yoto, relasi antara pemimpin dan rakyatnya dalam negara demokrasi adalah suatu proses yang terus berlanjut tiada hentinya.

“Dan sedini mungkin harus selalu menjaga hubungan. Jangan merasa kalau sudah nyoblos selesai, dan kita tinggal menunggu apa hasilnya. Karena sesungguhnya, relasi antara pemimpin dan yang dipimpin dalam ranah demokrasi adalah proses yang tiada henti,” tegasnya.

Baca Juga  Surabaya–Malang Diguncang Demo Sopir Truk, Tolak Aturan Zero ODOL

Lebih lanjut, ketiga, menurut Kang Yoto aksi demonstrasi rakyat besar-besaran di Pati juga menjadi pembelajaran berarti bagi semuanya.

“Ini juga pembelajaran buat kita semua. Ada kalanya manusia itu hebat, baik, tapi setelah mendapatkan kekuasaan, dia bisa berubah karakternya. Karena ada istilah, manusia, sejati-jatinya manusia, dia akan berubah atau tidak ketika dia diberi kekuasaan, atau mungkin dia diberi kekayaan, atau dia juga diberi pengetahuan,” kata dia.

Sekali lagi, Kang Yoto menegaskan pentingnya relasi yang baik antara pemimpin dan rakyatnya. Ia juga meminta agar rakyat lebih cermat dalam memilih sosok pemimpin dan tidak tergoda dengan iming-iming atau janji-janji semata.

“Karena itu, gaulilah dengan baik, dan ini yang penting. Saat akan melakukan pilihan, telitilah siapa yang akan kita pilih. Jangan cuma berhenti, apalagi tergoda dengan iming-iming dan janji manis, atau kompensasi sesaat hari ini. Tepatnya, jangan berhenti hanya karena tulus,” pungkasnya.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *