MAKLUMAT — Pengurus Wilayah (PW) Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jawa Timur bakal segera menggelar Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-4 pada Sabtu (16/8/2025) ini, tepat menjelang momentum peringatan HUT ke-80 RI.
Mengangkat tema ‘Memperkokoh Karakter Kader serta Meneguhkan Derajat dan Martabat Kebangsaan’, kegiatan tersebut bakal dilangsungkan di kompleks Pondok Modern Bustanul Quran (PMBQ) Nurul Azhar, Ngoro, Mojokerto. Sejumlah tokoh publik dijadwalkan juga akan menghadiri Musywil IV Parmusi Jatim itu.
Ketua Panitia Musywil ke-4 Parmusi Jatim, Imam Abda’i, menyebut perwakilan Parmusi dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur bakal hadir dan memeriahkan ajang lima tahunan itu. Termasuk dai/daiyat Parmusi, hingga Gerakan Pemuda (GP) Parmusi.
Selain itu, jajaran Pengurus Pusat (PP) Parmusi juga dijadwalkan menghadiri, membuka, dan mendampingi langsung pelaksanaan kegiatan tersebut sampai akhir. Mulai dari Plt Ketua Umum Parmusi Prof Dr Husnan Bey Fananie Lc, Bendahara Umum, hingga Wakil Sekretaris.
“Insya Allah dari PP kira-kira ada enam orang yang akan hadir,” ujar Imam Abda’i kepada Maklumat.id, Jumat (15/8/2025).
Parmusi sendiri merupakan salah organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis keagamaan di Indonesia. Parmusi adalah ormas tingkat nasional yang mewadahi dan mengorganisasikan jutaan kaum muslimin, yang juga telah berdiri secara hirarkis di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Indonesia.
Visi Parmusi adalah ‘Terwujudnya masyarakat madani yang islami, sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, yaitu masyarakat Indonesia yang berorientasi pada keimanan dan ketakwaan, keilmuan, keadilan, kemajuan, dan kebersamaan’.
Agenda Musywil
Layaknya forum-forum permusyawaratan organisasi, Musywil ke-4 Parmusi Jatim akan diisi dengan berbagai agenda, mulai dari pembukaan hingga sidang-sidang, sekaligus menjadi ajang untuk melakukan regenerasi kepengurusan.
“Setelah pembukaan nanti Pleno I, akan membahas tata tertib. Kemudian Pleno II laporan pertanggungjawaban periode kepemimpinan sebelumnya, yang akan disampaikan oleh Pak Muhammad Mirdasy selalu Ketua PW Parmusi Jatim. Lalu Pleno III nanti adalah pemilihan anggota formatur,” terang Imam Abda’i.
“Untuk formatur biasanya akan berjumlah tujuh atau sembilan orang, yang itu nanti akan bermusyawarah untuk membentuk kepengurusan untuk periode 2025-2030 nanti, dan didampingi oleh perwakilan dari PP Parmusi,” imbuhnya.
Musywil ke-4 Parmusi Jatim diharapkan dapat menjadi momentum untuk membawa ormas dan gerakan berbasis keagamaan itu semakin solid dan terus memberikan sumbangsih nyata bagi umat, agama, maupun bangsa.
Beri Ruang bagi Semua Elemen Islam
Imam Abda’i juga menandaskan bahwa Parmusi bukanlah milik kelompok Islam tertentu, tetapi menjadi wadah dan ruang bagi seluruh umat Islam Indonesia untuk menjalin ukhuwah dan bersama-sama bergerak membangun peradaban Islam yang madani.
Ia menegaskan, Parmusi memiliki akar historis yang panjang dan sangat melekat dengan umat Islam, sehingga melalui momentum kali ini ia juga berharap agar syiar dan gerakan dakwah Islam yang digelorakan Parmusi senantiasa abadi, bahkan terus berkembang, semakin besar, dan kian nyata memberikan manfaat.
“Kita memberi ruang semua elemen, kader-kader Islam dari Muhammadiyah, kader-kader Nahdlatul Ulama (NU), ataupun elemen-elemen Islam lainnya,” tandas Imam Abda’i.
“Parmusi ini organisasi yang sifatnya connecting muslim, bukan pergerakan politik, tapi kita lebih banyak bergerak di sektor agama, sektor-sektor pemberdayaan, ekonomi, sosial, begitu. Terutama melalui pembinaan di desa-desa madani yang digagas oleh Parmusi, kami punya historis dan sangat berpengalaman,” sambungnya.
Ia juga berharap agar Musywil kali ini juga bisa menjadi momentum bagi Parmusi di daerah-daerah untuk menyolidkan diri dan saling menguatkan satu sama lain.
“Kami juga mengajak umat Islam di daerah, di kabupaten/kota untuk menyambut hangat kehadiran Parmusi, untuk kita dukung, kita dorong semangatnya, spiritnya, untuk terus bergerak, berjuang, dan memberikan manfaat,” tandas Imam Abda’i.
Fokus Gerakan di Daerah Tertinggal
Senada, Ketua PW Parmusi Jatim, Muhammad Mirdasy, menegaskan bahwa ormas keagamaan yang dipimpinnya tersebut masih akan berfokus pada pengembangan dakwah di daerah-daerah tertinggal, hingga menjawab tantangan-tantangan yang ada, seperti fenomena pemurtadan.
“Parmusi akan fokus pada pengembangan dakwah di daerah tertinggal dan tantangan pemurtadan,” ujar pria yang juga menjabat Direktur PMBQ Nurul Azhar itu.
“(Juga) Penguatan Lembaga Dakwah Parmusi (LDP), dai/daiyah Parmusi, dan selama 5 tahun terakhir ini praktis penguatan dai Parmusi pada desa madani, yaitu desa gagasan Parmusi yang bersinergi dengan berbagai pihak,” imbuh Mirdasy.