Menjaga Reputasi Organisasi di Tengah Tantangan Digital

Menjaga Reputasi Organisasi di Tengah Tantangan Digital

MAKLUMAT — Reputasi persyarikatan Muhammadiyah disebut tidak diragukan lagi karena dikelola dengan amanah. Bukan hanya pertumbuhan organisasi yang semakin solid, tetapi juga berkembangnya berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang terus meningkat.

Terbaru, keberhasilan Muhammadiyah di kancah internasional, dengan mendirikan sekolah di Australia dan perguruan tinggi di Malaysia, menjadi bukti konkret capaian tersebut.

Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, keberhasilan Muhammadiyah tak lepas dari langkah visioner sang pendiri, KH Ahmad Dahlan, yang memilih mengelola gerakan Muhammadiyah dalam bentuk organisasi yang terstruktur dan rapi.

“Pilihan Ahmad Dahlan untuk mengelola Muhammadiyah dalam wujud organisai terstruktur dan rapi menjadi salah satu kunci capaian Muhammadiyah sampai saat ini,” ujarnya, saat membuka ‘Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi: Membangun Reputasi Muhammadiyah Berbasis Nilai dan Kinerja‘ di Makassar, Jumat–Ahad (15–17/8/2025).

“Muhammadiyah perlu menjaga reputasi organisasi agar tidak menurun. Jangan sampai ada ranting atau amal usaha yang tutup. Kegiatan Muhammadiyah di semua tingkatan perlu dikelola dan disyiarkan melalui media digital,” sambung Sayuti, di hadapan forum yang diikuti puluhan pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan AUM se-Indonesia timur itu.

Sayuti menilai, Muhammadiyah merupakan organisasi yang sudah tahan uji, karena keberhasilannya bertahan dan terus berkembang melintas zaman sejak berdiri tahun 1912 silam, alias sudah berusia lebih dari seabad lamanya.

Baca Juga  Partai Golkar Bangun Kompleks Baru Mu’allimin, Bahlil: Tidak Ada Transaksional

“Jika Muhammadiyah amanah dan solid, (maka) tidak sulit jika suatu saat nanti akan berdiri sekolah Muhammadiyah di Amerika,” kelakar pria yang juga merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta itu.

Sekadar diketahui, pelatihan ini sendiri dinilai penting untuk menjaga semangat dan tanggung jawab organisasi Muhammadiyah di masyarakat. Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan materi tentang analisis, perencanaan, produksi, dan evaluasi konten media digital.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi yang difasilitasi oleh Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) dan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APIK PTMA).

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *