Tak Cuma di Jawa, KKN Berdampak UMM Diterjunkan ke Kalimantan Jalankan Berbagai Program

Tak Cuma di Jawa, KKN Berdampak UMM Diterjunkan ke Kalimantan Jalankan Berbagai Program

MAKLUMAT — Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlangsung Juli-Agustus ini tidak hanya berfokus di Pulau Jawa. Para mahasiswa diterjunkan ke berbagai daerah, termasuk Kalimantan, untuk menghadirkan program inovatif yang mendorong pemberdayaan masyarakat.

Salah satunya dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tim KKN UMM mengangkat kain tenun khas Kutai Barat, Ulap Doyo, sebagai fokus pendampingan. Kain ramah lingkungan berbahan dasar serat tumbuhan doyo ini kini diperkenalkan secara digital melalui program bertema Pendampingan Digitalisasi UMKM Lokal.

Mahasiswa mendampingi UMKM Pokant Takaq di Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. Programnya meliputi pembuatan E-Katalog dan katalog cetak, pelatihan media sosial, desain konten, hingga sesi foto produk. Ulap Doyo sendiri telah menorehkan prestasi internasional dengan masuk Top 10 International Product dalam pameran di Amerika Serikat.

“Program ini kami rancang sebulan penuh dan berkelanjutan, dengan target utama memasarkan Ulap Doyo secara digital, hingga Go International,” ungkap Muhammad Rizky Akmal, anggota kelompok.

Selain pemasaran digital, mahasiswa UMM juga membekali pelaku UMKM dengan keterampilan komunikasi untuk melayani wisatawan mancanegara. Mereka menggelar forum diskusi bersama sekolah dan masyarakat mengenai ancaman punahnya seni tenun Ulap Doyo akibat minimnya minat generasi muda. Anak-anak diperkenalkan pada proses menenun agar kecintaan pada budaya tumbuh sejak dini.

Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk perwakilan Persatuan Istri Penjabat Bank Indonesia, pihak Kejaksaan, hingga Putri Indonesia.

Baca Juga  Pemerintah Bakal Fokuskan Beasiswa LPDP ke Bidang STEM Mulai 2026

“Alhamdulillah, ini juga berkat dukungan penuh UMM. Termasuk ide dan bimbingan dari dosen pendamping lapangan Dr. M. Isnaini. M.Pd. yang terus mendampingi,” katanya.

Tak hanya itu, tim KKN UMM juga mendorong pengelolaan Bank Sampah Rotok Etam di Kelurahan Loa Ipuh. Mereka menjemput sampah organik dari ratusan rumah warga menggunakan gerobak, lalu memilah secara manual sebelum dijual ke DLHK.

Sementara itu, tim KKN lain di Balikpapan berfokus pada pengembangan produk bawang dayak. Melalui sistem pemasaran inovatif bersama Koperasi Merah Putih Kelurahan Graha Indah, mereka berupaya mengenalkan makanan dan minuman tradisional khas Kalimantan tersebut agar semakin luas dikenal masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *