Studi Terbaru: AI Bikin Dokter Malas dan Turun Keterampilan Deteksi Kanker Usus

Studi Terbaru: AI Bikin Dokter Malas dan Turun Keterampilan Deteksi Kanker Usus

 

MAKLUMAT — Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang selama ini dipuji mampu membantu dunia medis ternyata punya efek samping serius. Studi terbaru yang dipublikasikan di Lancet Gastroenterology and Hepatology mengungkap, dokter yang rutin memakai AI justru menjadi kurang terampil dalam mendeteksi kanker usus hanya dalam waktu enam bulan.

Penelitian yang melibatkan empat pusat endoskopi di Polandia ini menemukan, setelah penggunaan rutin alat AI untuk mendeteksi polip dimulai, tingkat deteksi adenoma (ADR) turun dari 28% menjadi 22% saat dokter melakukan kolonoskopi tanpa bantuan AI. Adenoma adalah pertumbuhan prakanker yang jika terdeteksi lebih awal dapat mencegah kanker kolorektal.

“Kami menyebutnya efek Google Maps. Begitu terbiasa dengan bantuan AI, dokter jadi kehilangan naluri pencarian visual saat AI tidak digunakan,” ujar Marcin Romańczyk, salah satu peneliti seperti dikutip Times USA, pekan kemarin.

Menurut Omer Ahmad, konsultan gastroenterologi di University College Hospital London, ketergantungan pada AI bisa melemahkan kepercayaan diri dan keterampilan teknis dokter. Ia menegaskan perlunya perlindungan dan pelatihan khusus agar kemampuan dasar dokter tetap terjaga.

Meski begitu, sebagian pakar mengingatkan agar tidak gegabah menyimpulkan dari satu studi saja. Faktor seperti kelelahan akibat beban kerja meningkat juga bisa memengaruhi penurunan kinerja.

Temuan ini menambah daftar kekhawatiran global terkait “kemalasan kognitif” yang dipicu AI, setelah sebelumnya riset MIT menemukan AI dapat mengikis keterampilan berpikir kritis manusia.

Baca Juga  Ikuti Diklat Akbar Hizbul Wathan, Tiga Bersaudara HW Kota Blitar Tempuh Jalan Dakwah Lewat Touring BikersMU
*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *