Warga Binaan Lapas Saumlaki Produksi Mebel, Terima Pesanan dari Masyarakat

Warga Binaan Lapas Saumlaki Produksi Mebel, Terima Pesanan dari Masyarakat

MAKLUMAT — Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saumlaki di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku kini mampu menghasilkan produk mebel berkualitas. Mereka tergabung dalam program pembinaan kemandirian pertukangan kayu dan mulai membuka diri untuk menerima pesanan dari masyarakat.

Kepala Lapas Saumlaki, Ilham, menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari akselerasi yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program tersebut mendorong warga binaan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi sebagai bagian dari usaha pemberdayaan.

“Berbekal pelatihan pertukangan kayu, warga binaan mendapatkan keterampilan untuk bisa menghasilkan karya, salah satunya membuat lemari yang bisa custom sesuai dengan yang kita inginkan,” ujar Ilham dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Senin (25/8).

Ilham berharap keterampilan yang diperoleh warga binaan tidak berhenti di balik tembok Lapas. Menurutnya, kemampuan ini akan menjadi modal penting saat mereka kembali ke tengah masyarakat.

“Keahlian ini tentu sebagai bekal bagi mereka sebelum nantinya kembali ke masyarakat dan diharapkan berguna untuk menjadi tumpuan ekonomi bagi diri dan keluarga, juga mereka tidak dipandang sebelah mata di lingkungan bermasyarakat,” tandasnya.

Apresiasi juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Ia menilai produk mebel yang dihasilkan warga binaan Lapas Saumlaki layak untuk dipasarkan lebih luas ke masyarakat.

Baca Juga  Tinjau Rutan Takengon Bersama Bupati, Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah: Momentum Tingkatkan Kualitas Pemasyarakatan

“Pengerjaan mebel ini sangat bagus. Berkat bimbingan dari petugas, hasil akhirnya pun sangat luar biasa. Saya ingin sampaikan agar warga binaan terus bersemangat meningkatkan skill kemampuan mereka,” ungkapnya.

Seorang warga binaan yang ikut dalam bengkel kerja mebel menuturkan bahwa produk mereka mulai mendapat kepercayaan dari masyarakat. Ia menyebut sudah ada sejumlah pesanan yang masuk, baik dari luar maupun dari dalam lingkungan Lapas.

“Sudah ada beberapa pesanan yang kami terima dari masyarakat atau dari pegawai di sini. Umumnya mereka ingin dibuatkan meja makan, lengkap dengan kursi, lemari, meja kantor dan kursi-kursi kebanyakannya,” katanya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *