17 Anak Meninggal Dunia dan 3.400 Terinfeksi, Waspada KLB Campak Nasional

17 Anak Meninggal Dunia dan 3.400 Terinfeksi, Waspada KLB Campak Nasional

 

MAKLUMAT — 42 wilayah masuk daftar Kondisi Luar Biasa (KLB) campak, termasuk Jakarta dan Tangerang. Bahkan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur telah menjadi pusat wabah campak dengan 2.035 suspek, 159 positif, dan 17 anak meninggal dunia. Dari jumlah itu, 15 korban meninggal tidak pernah diimunisasi.

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 46 kejadian luar biasa (KLB) campak di 42 wilayah hingga pekan ke-33 (1 Januari–21 Agustus 2025). Kasus terbaru muncul di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Serang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Total terkonfirmasi mencapai 3.444 kasus.

Untuk menekan penularan, Kemenkes menggelar Outbreak Response Immunization (ORI) di Sumenep mulai 25 Agustus hingga 12–14 September 2025. Program ini menargetkan 78.569 anak usia 9 bulan–6 tahun.

“Kita sweeping di daerah-daerah lain. Khusus Sumenep, dilakukan ORI untuk menekan penularan,” ujar Plt Dirjen P2P Kemenkes, Murti Utami kepada awak media, Senin (25/8/2025).

Selain ORI, pemerintah mendorong isolasi pasien campak, pemberian vitamin A, menjaga kebersihan, serta memastikan gizi seimbang anak. Program imunisasi nasional sendiri mencakup 14 jenis vaksin gratis, termasuk vaksin campak-rubela, polio, hepatitis B, DPT, hingga HPV.

 

Cakupan Imunisasi Terus Melemah

Dengan cakupan imunisasi yang terus melemah, Kemenkes memperingatkan wabah campak berpotensi semakin meluas bila masyarakat tetap abai. Data Kemekes menyebutkan cakupan imunisasi campak-rubela terus merosot, yakni 86,6 % pada tahun 2023 dan 82,3 % pada 2024.

Baca Juga  Islam Tawarkan Solusi Kesehatan Mental: Zikir, Menulis Al-Qur’an, hingga Konsep Wasathiyah

 

Campak Sangat Menular

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi, mengingatkan campak sangat menular. Seorang pasien dapat menularkan ke 12 hingga 18 orang. Sedangkan komplikasi penyakit ini bisa fatal, yakni dari pneumonia, diare, radang telinga, hingga radang otak.

“Campak adalah penyakit berbahaya yang bisa berakhir dengan kematian. Imunisasi lengkap adalah satu-satunya tameng,” tegasnya***

 

 

*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *