Bangga Jadi Alumni UMM, Sekda Sumbawa Bagikan Kunci Sukses

Bangga Jadi Alumni UMM, Sekda Sumbawa Bagikan Kunci Sukses

MAKLUMAT — Suasana hangat mewarnai Sidang Senat Wisuda ke-119 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (26/8/2025) lalu. Lebih dari 600 wisudawan resmi dikukuhkan. Namun, sorotan tidak hanya tertuju pada toga dan selempang. Hadir sosok istimewa yang kembali ke “rumah lamanya”, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, NTB, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.A.P.

Bagi Budi, berdiri di podium Kampus Putih bukan sekadar seremoni. Ia kembali mengingat masa mudanya, kala merasakan atmosfer wisuda UMM di heliped kampus 25 tahun silam. “Hari ini seperti mimpi. Saya bisa kembali ke sini, berdiri di hadapan adik-adik wisudawan. Ini bagian dari doa dan usaha panjang yang Allah kabulkan,” tuturnya, disambut tepuk tangan hangat.

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu berbagi resep sederhana: punya mimpi besar, pikirkan hal positif, dan jangan pernah berhenti tersenyum. Baginya, senyum adalah energi yang bisa menebar kebahagiaan. Di tengah tantangan global, ia mengingatkan pentingnya soft skills—mulai kreativitas, inovasi, komunikasi, hingga leadership. “Kemampuan digital juga wajib diasah. Itu bekal untuk survive di era ini,” pesannya.

Tak lupa, Budi mengutip QS. Ali Imran: 139 sebagai penguat langkah para wisudawan. “Jangan lemah dan jangan bersedih. Banggalah jadi alumni UMM, teruslah bermimpi dan berkarya demi cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh semangat.

Kisah Budi seolah jadi gambaran nyata visi UMM yang terus melahirkan lulusan tangguh. Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., menilai karya nyata UMM sudah terbukti—dari riset, inovasi, hingga pengabdian masyarakat. Ia berharap lulusan tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. “Mereka adalah agent of change sekaligus pondasi menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Baca Juga  Ajak Kepala Daerah Wujudkan Asta Cita, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkapkan Program dan Kebijakan Pendidikan

Senada, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., mengapresiasi peran orang tua di balik keberhasilan wisudawan. Ia menyebut tiga modal penting yang wajib dibawa para lulusan: bekerja cerdas (agile), kepemimpinan digital, dan kemampuan menyikapi perubahan. “Dengan itu, kita bisa melahirkan generasi yang kolaboratif, kompetitif, sekaligus siap membawa bangsa ini digdaya dalam agroindustri dan teknologi,” jelasnya.

Wisuda kali ini akhirnya tak hanya jadi perayaan akademik. Bagi sebagian, ini momentum merajut mimpi baru. Namun bagi Budi, ini juga titik balik: dari heliped ke podium wisuda, dari mahasiswa sederhana hingga birokrat yang pulang membawa inspirasi.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *