SIG Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Rembang dan Blora

SIG Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Rembang dan Blora

MAKLUMAT – Ingatan masa kecil Salamun masih begitu jelas. Kala itu, setiap musim kemarau tiba, ia bersama warga lain harus berjalan jauh, menenteng ember dan memikul jeriken hanya untuk sekadar mendapatkan setimba air. “Dulu, susah sekali. Air jadi barang mahal,” kenang Kepala Desa Pasucen, Rembang, Jawa Tengah.

Kisah serupa juga terjadi di Desa Ngampel, Kabupaten Blora. Bertahun-tahun warga hanya bisa berharap pada sumur dangkal yang kerap kering saat kemarau. Air bersih seakan menjadi kemewahan yang tidak semua orang bisa nikmati.

Namun kini, wajah desa berubah. Air bersih tak lagi harus ditukar dengan keringat panjang berjalan kaki. Semua berkat bantuan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Gresik. Perusahaan semen pelat merah itu membangun jaringan pipanisasi dari sumber mata air di terowongan Brubulan menuju pemukiman, lengkap dengan tandon dan bak penampungan. Jarak aliran mencapai 100 hingga 600 meter.

“Hasilnya, hampir seluruh warga Pasucen sekarang bisa menikmati air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Masak, mandi, mencuci, semua jadi lebih mudah,” ujar Salamun sambil tersenyum lega.

Hal senada juga dirasakan Mohamad Astiadi Maryanto, Kepala Desa Ngampel. “Sebelumnya warga kami kesulitan air. Sekarang, alhamdulillah, air sudah mengalir lancar langsung ke rumah-rumah. Debitnya besar, sangat mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Catatan SIG menunjukkan, sejak 2017 hingga 2024, PT Semen Gresik telah menggelontorkan Rp582,7 juta untuk membangun infrastruktur air bersih di dua desa itu. Mulai dari pipa, tandon, pompa air, hingga bak penampungan. Manfaatnya dirasakan oleh 457 Kepala Keluarga (KK), terdiri atas 250 KK di Pasucen dan 207 KK di Ngampel.

Baca Juga  Pemilu Telah Usai, Kawal Pemerintah Agar Lebih Baik

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan pembangunan sarana air bersih ini sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan. “Akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar yang mendukung kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen hadir di tengah warga, memberi solusi nyata lewat program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan),” ucap Vita Mahreyni dalam keterangan tertulis.

Kini, suara gemericik air di desa bukan lagi ilusi, melainkan kenyataan yang mengalir deras dari kran rumah warga. Bagi Salamun dan Astiadi, itu bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan hadirnya kehidupan baru: lebih sehat, lebih produktif, dan tentu saja lebih bahagia.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *