Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2025: Surabaya Gaungkan Ubah Narasi, Selamatkan Harapan

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2025: Surabaya Gaungkan Ubah Narasi, Selamatkan Harapan

MAKLUMAT — Dunia kembali memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (World Suicide Prevention Day) pada 10 September 2025. Peringatan ini lahir dari inisiatif International Association for Suicide Prevention (IASP) dan World Health Organization (WHO) sejak 2003.

Tahun ini, WHO mencatat lebih dari 720 ribu orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun. Angka itu terus meningkat. Karena itu, tema global 2024–2026 mengusung pesan “Ubah Narasi terkait Bunuh Diri” (Changing the Narrative on Suicide).

Surabaya Jadi Penggerak

Di Indonesia, Surabaya Suicide Update (SSU) mengambil peran besar. Komunitas yang berdiri sejak 2019 itu menggelar Pekan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2025.

Pada Rabu pagi (10/9), SSU menggelar aksi serentak di beberapa rumah sakit Surabaya, yakni RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. Soetomo, dan RS Universitas Airlangga. Tim membagikan brosur, menggelar penyuluhan, dan melibatkan calon psikiater dari FK Unair. Sasaran utama kegiatan ini adalah pasien, keluarga pasien, tenaga kesehatan, serta karyawan rumah sakit.

Kampanye Digital

SSU juga menggerakkan kampanye di media sosial. Publik bisa mengakses e-brosur di bit.ly/PamfletWSPD2025 dan twibbon kepedulian di twibbo.nz/wspd2025. Setiap hari, akun resmi SSU membagikan video pendek, infografis, dan story edukasi yang mengajak masyarakat ikut menyebarkan.

Sejak 5 September, SSU membuka lomba foto bertema pencegahan bunuh diri di Instagram @sbysuicideupdate. Antusiasme peserta datang dari berbagai daerah. Pemenang akan diumumkan lewat IG Live, Minggu (14/9) pukul 19.00.

Baca Juga  Dikukuhkan sebagai Guru Besar UMS Bidang Psikologi Kesehatan Mental, Siapa Eny Purwandari?

IG Live itu menghadirkan Dr. Sandersan Onie (Wakil Ketua IASP sekaligus National Representative Indonesia), dr. Nalini Muhdi, Sp.KJ (K) (founder SSU), dan dr. Brihastami Sawitri, Sp.KJ (co-founder SSU). Mereka akan berdialog seputar perubahan narasi terkait bunuh diri.

Rangkaian Webinar

Kampanye juga merambah dunia akademik. Pada Sabtu (6/9), webinar “Everyday Heroes: Mental Health First Aid for Suicide Prevention” menghadirkan dr. Damba Bestari, Sp.KJ bersama NGO mengenaldiri.id.

Keesokan harinya, BEM Unair menggelar webinar “One Hope Created, One Life Saved: Together for Tomorrow” dengan narasumber yang sama. Peserta berasal dari mahasiswa Unair dan BEM kampus di Surabaya.

Selain itu, SSU menyiapkan roadshow media. dr. Riko Lazuardi, Sp.KJ akan membawakan talkshow radio bertajuk “Sinyal Bahaya yang Sering Diabaikan” pada Selasa (9/9) pukul 19.00 di Klinik Psikologi Suara Surabaya.

Bukan Aib, Tapi Darurat Medis

Kampanye tahun ini menegaskan bahwa bunuh diri merupakan darurat medis yang membutuhkan penanganan profesional. SSU mengajak masyarakat mengubah stigma menjadi empati, membuka percakapan, dan menghadirkan harapan.

“Ubah narasi, selamatkan harapan. Setiap percakapan peduli bisa menyelamatkan nyawa,” tegas SSU dalam rilis resminya.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *