Tapak Suci Menempa, Kampus Airlangga Mengukuhkan: Prof Ratna Resmi Jabat Dekan FKM UNAIR

Tapak Suci Menempa, Kampus Airlangga Mengukuhkan: Prof Ratna Resmi Jabat Dekan FKM UNAIR

MAKLUMAT– Suasana Rektorat Universitas Airlangga, Rabu (10/9/2025), berubah jadi titik sejarah baru bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Ratusan pasang mata menyaksikan prosesi pelantikan dekan. Nama yang diumumkan langsung membuat hadirin berdiri memberi tepuk tangan: Prof. Dr. Ratna Dwi Wulandari, S.KM., M.Kes.

Sehari sebelumnya, Ratna justru berdiri di panggung berbeda. Ia hadir di Gedung Olahraga UNAIR, memberi sambutan pada grand opening Kejuaraan Nasional Tapak Suci dalam rangka 15th Airlangga Championship 2025. Di depan para pesilat, ia sama sekali tak membuka rahasia soal pelantikan. Kerendahan hatinya mengejutkan seluruh keluarga UKM Tapak Suci ketika kabar resmi muncul esok harinya.

Kiprah Panjang di Kampus dan Dunia Riset

Ratna bukan tokoh baru di UNAIR. Sejak 2020, ia memimpin Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM. Ia memfasilitasi penelitian, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan merangkul banyak mitra.

Dunia internasional mencatat prestasinya. Stanford University menempatkannya di jajaran Top 2% Scientist Worldwide 2023–2024. UNAIR menobatkannya sebagai dosen berprestasi tahun 2022, sementara FKM memberi penghargaan serupa pada 2021.

Ia produktif menulis. Google Scholar mencatat 116 publikasi dengan H-index 22 dan hampir 5.000 sitasi. Ia mengasuh Indonesia Journal of Health Administration sebagai Editor in Chief, sekaligus menjadi mitra bestari di jurnal top tier seperti The Lancet dan BMJ Open.

Pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan, hingga UNICEF wilayah Jawa Timur mempercayakan banyak kajian kepadanya. Ia menggerakkan kebijakan kesehatan berbasis riset, sekaligus membuktikan akademisi bisa memberi dampak nyata di lapangan.

Baca Juga  Profil Yovie Widianto, Musisi yang Diminta Prabowo Membantu di Bidang Ekonomi Kreatif

Janji untuk FKM UNAIR

Dalam sambutannya usai dilantik, Ratna menegaskan tekadnya. “FKM memuat banyak disiplin ilmu: kesehatan, sosial, budaya, ekonomi, manajemen, politik, hingga statistik. Semua harus saling menguatkan. Kalau kita bisa menyinergikan, dampak ke masyarakat akan lebih besar,” ujar Ratna dikutip dari laman PWMU.Co.

Ia mengakui tantangan kesehatan masyarakat semakin rumit. Karena itu, ia berkomitmen memimpin dengan cara merangkul semua bidang, memperkuat inovasi, dan menghadirkan kontribusi nyata.

Sekolah Kepemimpinan

Sivitas akademika mengenalnya bukan hanya sebagai profesor. Ratna tumbuh sebagai kader Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Sejak mahasiswa ia aktif berlatih dan kini dipercaya menjadi Pembina UKM Tapak Suci UNAIR.

“Tapak Suci melatih ketangguhan, kesabaran, dan keberanian. Nilai itu saya pegang juga di dunia akademik,” katanya.

Ia juga mengabdikan diri di Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah Surabaya. Dengan semangat persyarikatan, ia memadukan keilmuan dan pengabdian, hingga akhirnya dipercaya menduduki kursi dekan.

Harapan Lima Tahun ke Depan

Pelantikan ini membawa optimisme baru. Sivitas akademika berharap Ratna mengarahkan FKM UNAIR menjadi pusat unggulan riset, advokasi, dan inovasi kesehatan masyarakat.

Bagi keluarga besar Tapak Suci, keberhasilan Ratna menjadi dekan bukan sekadar pencapaian pribadi. Mereka melihatnya sebagai inspirasi nyata: dari gelanggang silat lahir pemimpin yang teguh, berilmu, dan siap mengabdi untuk masyarakat luas.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *