Makanan Terbuang Capai 184 kilogram per Orang per Tahun, Negara Tanggung Kerugian Ekonomi Rp 551 Triliun 

Makanan Terbuang Capai 184 kilogram per Orang per Tahun, Negara Tanggung Kerugian Ekonomi Rp 551 Triliun 

MAKLUMAT — Indonesia menghadapi masalah besar dalam pengelolaan pangan. Setiap tahun, satu orang di negeri ini membuang 115 hingga 184 kilogram makanan. Akibatnya, negara menanggung kerugian ekonomi mencapai Rp 213 hingga Rp 551 triliun per tahun, atau setara 4 hingga 5 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk menekan kerugian itu, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menggerakkan program Gerakan Selamatkan Pangan. Langkah ini menyasar ritel modern, hotel, restoran, hingga pasar tradisional, dengan tujuan mengurangi susut dan sisa pangan (SSP) di sektor bisnis.

“Gerakan ini bukan sekadar simbolis. Kami ingin menurunkan angka sisa pangan secara nyata di lapangan,” ujar Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Nita menjelaskan gerakan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan  atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.3, yang menargetkan pengurangan 50 persen food waste per kapita, sekaligus menekan food loss di rantai pasok pangan. Komitmen ini juga masuk RPJMN 2025–2029, yang menargetkan penyelamatan 3–5 persen pangan setiap tahun hingga 2029.

Sejak diluncurkan 2022, program ini sudah menjangkau 17 provinsi prioritas. NFA menggunakan pendekatan pentahelix, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, agar penanganan food waste berjalan menyeluruh.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi menegaskan kerugian ratusan triliun akibat makanan terbuang tidak bisa dibiarkan.

“Butuh kerja lintas sektor. Gerakan Selamatkan Pangan menjadi ruang kolaborasi agar target nasional dan global tercapai,” ujarnya.

Baca Juga  PAN Minta Pemerintah Cari Solusi Program Tapera agar Adil untuk Pekerja

Direktur Eksekutif Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Indah Budiani menambahkan, regulasi, insentif fiskal, dan perlindungan hukum bagi donasi pangan dibutuhkan agar sektor bisnis lebih aktif.

Sedangkan perwakilan Bappenas, Ifan Martino juga menyoroti keterkaitan food waste dengan krisis global.

“Food loss and waste memperparah Triple Planetary Crisis: polusi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim,” tegas Ifan.

Data NFA mencatat, timbulan food loss and waste di Indonesia mencapai 23–48 juta ton per tahun. Jumlah itu sebenarnya cukup memberi makan 61 hingga 125 juta orang atau  hampir separuh populasi nasional, sekaligus menekan emisi gas rumah kaca jika dikelola dengan baik.

*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *