POMNAS XIX 2025: 384 Pendekar Silat Adu Gengsi di Edutorium UMS

POMNAS XIX 2025: 384 Pendekar Silat Adu Gengsi di Edutorium UMS

MAKLUMAT – Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kemarin (23/9) resmi jadi gelanggang para pendekar muda. Sebanyak 384 atlet dari 36 provinsi tampil di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025 cabang pencak silat.

Rektor UMS Prof Harun Joko Prayitno menegaskan pencak silat bukan sekadar adu fisik. “Ini olahraga budaya bangsa. Ada semangat, sportivitas, ikhtiar, dan persaudaraan. Filosofinya: bergerak, berprestasi, berdampak,” tegasnya saat membuka acara.

Harun menambahkan, olahraga selalu membawa tiga manfaat besar: menjaga kesehatan, memperkuat jiwa dan pikiran, serta merajut silaturahmi. “Mari jadikan POMNAS ini ajang persaudaraan sekaligus prestasi yang mengharumkan bangsa,” ujar Prof Harun seperti dilansir laman UMS.

Ajang ini makin spesial karena menggunakan regulasi terbaru 2025 yang lebih aman. Technical Delegate Pencak Silat, Dr Haris Nugroho, menjelaskan aturan baru dirancang untuk meminimalisasi cedera. “Dengan fasilitas megah seperti Edutorium UMS, semangat atlet pasti berlipat,” katanya.

Dukungan juga datang dari Muhammadiyah. Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah, Dr Fajar Junaedi, menyebut UMS layak dipercaya sebagai tuan rumah. “Sejak awal Muhammadiyah peduli olahraga. Abdul Hamid, tokoh Muhammadiyah, bahkan tercatat sebagai bendahara pertama PSSI. Melalui Tapak Suci, Muhammadiyah juga berkontribusi besar pada pencak silat,” jelasnya.

Fajar berharap POMNAS bukan hanya mencetak juara gelanggang, tetapi juga juara akademik. “Semoga lahir atlet yang bisa membawa nama bangsa ke level internasional,” tambahnya.

Baca Juga  Ini Dia Lulusan Termuda Kedokteran UMS, Dimar Pitra Rinonce Wisuda di Usia 19 Tahun!

Tak hanya ribuan peserta, sejumlah tokoh hadir memberi dukungan. Mulai Ketua KONI Kota Surakarta, Kadispora, Kapolresta, Dandim, hingga tokoh olahraga nasional. Kehadiran mereka mempertegas bahwa POMNAS bukan sekadar kompetisi, tapi juga ajang silaturahmi mahasiswa se-Indonesia.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *