Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag, Targetkan 5.000 Lansia Mampu Baca Al-Quran Tahun Ini

Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag, Targetkan 5.000 Lansia Mampu Baca Al-Quran Tahun Ini

MAKLUMAT — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat fondasi spiritual masyarakat. Program ini difokuskan agar warga, khususnya yang belum fasih, bisa membaca Al-Quran sekaligus memahami nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan inisiatif tersebut dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Graha Sawunggaling, Rabu (24/9/2025). Ia menegaskan, program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Kampung Pancasila.

“Melalui kolaborasi dengan Kementerian Agama, kami akan mengerahkan para penyuluh agama untuk turun langsung ke setiap perkampungan. Program ini bertujuan untuk memastikan setiap warga bisa membaca Al-Quran. Kami mengundang siapa pun yang berminat untuk mendaftar,” kata Wali Kota Eri, dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya.

Eri menambahkan, pendataan akan dilakukan melalui lurah dan camat untuk mengetahui warga yang ingin belajar Al-Quran. Data tersebut menjadi dasar bagi para penyuluh dalam menyelenggarakan bimbingan secara terstruktur. Menurutnya, kekuatan kota bermula dari ketahanan keluarga.

“Saya meyakini, ketika setiap keluarga di perkampungan menjalankan ajaran agama, mereka akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Keluarga yang kuat akan membentuk kampung yang kuat, dan mewujudkan kota yang diberkahi dari unit terkecilnya, yaitu keluarga,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada satu agama. Kemenag, kata Eri, memiliki penyuluh dari berbagai agama yang juga berperan aktif di tengah masyarakat.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Beri Diskon BPHTB hingga 40 Persen, Sambut HUT ke-80 RI

“Kami perkuat semuanya dan bergerak bersama, karena saya berharap melalui peran para penyuluh agama ini, Surabaya akan menjadi kota yang sejahtera dan bahagia,” terangnya.

Kepala Kemenag Kota Surabaya, Muhammad Muslim, menegaskan para penyuluh memiliki cakupan kerja yang luas. Selain mengajarkan membaca Al-Quran, mereka juga bergerak dalam isu-isu sosial seperti narkoba, radikalisme, lingkungan, hingga pembinaan keluarga.

“Ke depan, kami akan mewajibkan seluruh penyuluh untuk mengikuti pelatihan ToT (Training of Trainers) yang bertujuan untuk memberantas buta aksara Al-Quran bagi orang dewasa di Surabaya. Target kami adalah dalam satu tahun ini, 5.000 lansia yang sebelumnya tidak bisa membaca Al-Quran akan menjadi mahir,” kata Muhammad Muslim.

Ia menambahkan, Kemenag juga menemukan sejumlah guru TPQ yang kurang aktif. Para guru tersebut akan mendapat pembinaan agar peran mereka lebih optimal. “Bagi para pendidik agama, jangan pernah merasa lelah, semangat selalu karena tugas penyuluh adalah proaktif mencari dan membina kelompok-kelompok yang rentan dan belum terjangkau,” pungkasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *