MAKLUMAT — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim MA, menyampaikan apresiasi sekaligus sejumlah catatan penting usai pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) lalu.
Ia menilai, kehadiran langsung dan pidato Prabowo di forum tersebut merupakan momentum historis Indonesia, terlebih setelah absen selama satu dekade lamanya.
“MUI menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah hadir dan menyampaikan pidato yang sangat penting. Momentum historis Indonesia ini menjadi perhatian global setelah sekian tahun Presiden Indonesia tidak tampil di PBB,” ujarnya kepada Maklumat.id, Kamis (25/9/2025).
“Saya memandang kehadiran Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu modal bagi Indonesia sebagai global player yang diperhitungkan. Sekarang ini memang momentum dan opportunity-nya Indonesia berperan secara global melalui PBB dan tentu OKI,” sambung Sudarnoto.
Sebab itu, ia mendorong agar hasil KTT dan Sidang Umum PBB harus ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah konkret dalam mewujudkan Palestina yang damai dan merdeka.
“Hasil KTT dan Sidang Umum PBB di mana Presiden Prabowo menyampaikan pidato penting dan bersejarah itu, harus ditindaklanjuti dan disempurnakan dengan langkah-langkah konkret dan terukur, termasuk oleh Indonesia,” tegasnya.
Segera Kirim Pasukan Perdamaian
Sudarnoto juga mengaku setuju dengan pandangan Ketua Komite ARI-BP, Din Syamsuddin, serta Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, untuk mengirimkan pasukan perdamaian, guna melindungi rakyat dan wilayah Palestina dari serangan-serangan militer Israel yang membabi buta.
Ia pun mengimbau agar Indonesia segera melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah taktis maupun strategis, untuk berkordinasi dengan negara-negara lain dalam pengiriman tentara. Sehingga debgan demikian rakyat dan warga Gaza terlindungi dari serangan Israel dan sekaligus bisa menerima babtuan kemsnusiaan yang maksimal.
“Saya juga menyerukan kepada semua negara pembela Palestina mengirim pasukan untuk mendesak agar Israel keluar dari Gaza dan seluruh wilayah yang telah dianeksasi Israel,” imbuh Sudarnoto.
Israel Keras Kepala
Lebih lanjut, Sudarnoto menyorot dan mengkritisi sikap Israel yang keras kepala. Menurutnya, hal itu disebabkan karena merasa mendapatkan back-up atau dukungan dari sang sekutu utama, Amerika Serikat (AS).
Ia menilai, sikap keras kepala negeri zionis itu mengindikasikan bahwa tidak ada jaminan akan terwujudkan perdamaian di Gaza. Menurutnya, sikap Israel menunjukkan tidak ada jaminan bahwa mereka bakal menghentikan penghancuran dan genosida yang sudah dilakukan sejak 7 Oktober 2023.
“Melihat kengganan, kecongkaan, dan sikap keras kepala Israel yang didukung oleh Amerika terus ditunjukkan antara lain dengan tetap menolak semua keputusan pertemuan multilateral dan bahkan sudah melakukan veto untuk yang kesekian kalinya, maka saya berpandangan bahwa tidak ada jaminan Israel akan segera menghentikan genosida dan penghancuran,” tandasnya.
Menghadapi hal tersebut, Sudarnoto mengajak umat Islam dan semua elemen bangsa agar tetap solid, serta bersatu padu. “Jaga ukhuwah islamiyah, basyariyah, dan wathaniyah dalam membela Palestina dan melawan penjajahan di muka bumi,” tukas pria yang juga menjabat Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah itu.