Saigon New Port Kunjungi TTL, Belajar Konsep Green Port

Saigon New Port Kunjungi TTL, Belajar Konsep Green Port

MAKLUMAT – Dua belas tahun bukan waktu yang singkat bagi PT Terminal Teluk Lamong (TTL) sebagai entitas bisnis berstandar global. Anak perusahan PT Pelabuhan Indonesia ini telah menjadi pelopor industri logistik dan pelabuhan yang ramah lingkungan di Indonesia.

Nama ini kemudian didengar Saigon New Port, perusahaan serupa yang berkantor pusat di Saigon, Vietnam untuk memelajari konsep green port di Surabaya. Manajamen perusaahaan kemudian terbang Surabaya, untuk melihat dari dekat operasiona TTL pada Jumat (26/9/2025).

Ada banyak cerita yang dari kunjungan Saigon New Port untuk memelajari konsep green port. Misalnya, penggunaan automatic stacking crane (ASC) yang sudah berjalan sejak perusaahaan ini berdiri tahun 2013. Keberadaan ASC telah menciptakan konsep green port ramah lingkungan, yang kala itu, masih terlalu futuristik di Indonesia.

Legacy Internsional atas Konsep Green Port

Syaiful Anam, Senior Manager Sekretaris Perusahaan & Hukum PT Terminal Teluk Lamong mengaku bangga menerima kunjungan dari Vietnam. “Ini momentum penting untuk berbagi pengalaman dengan Saigon New Port terkait implementasi ASC, yang sejak awal menjadi komitmen kami,” katanya, Senin (29/9/2025).

Saat ini TTL telah mewujudkan efisiensi logistik yang ramah lingkungan sesuai Piagam Paris 2015 atau sustainable development goals. TTL berhaap kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerjasama dalam industri pelabuhan dan logistik.

Di lain pihak, Nguyen Phuong Nam, selaku Executive Vice President Saigon New Port mengapresiasi keterbukaan PT Terminal Teluk Lamong dalam berbagi pengalaman. “Implementasi ASC di Surabaya dapat menjadi referensi dalam pengembangan pelabuhan di Vietnam. Ini pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan daya saing Saigon New Port,” kata Phuong Nam.

Baca Juga  Terminal Teluk Lamong Kembali Dipercaya Pelayaran Internasional

Pengembangan dari Kunjungan

Saigon New Port (SNP) bukanlah perusahaan sembarangan. Ia menguasai sekitar 57 persen pangsa pasar peti kemas nasional di Vietnam, di mana 90 persen peti kemas di Ho Chi Minh melalui Cat Lai Port dan Cai Mep–Thi Vai International Terminal.

Kunjungan Saigon Newport (SNP) didampingi Realtime Business Solutions (RBS), perusahaan penyedia sistem operasional pelabuhan, yang selama ini menjadi mitra TTL.

Dalam waktu dekat, Saigon New Port berencana untuk menerapkan teknologi semi-otomatis pada pelabuhan yang di wilayahnya. “Saat ini kami ditunjuk menjadi pelabuhan tujuan benchmarking, sebagai pelabuhan pertama yang menerapkan teknologi semi-otomatis dan berwawasan lingkungan di Indonesia,” tegas Anam memungkasi.

Kunjungan Saigon New Port mempertegas posisi TTL sebagai pemain sekaligus pelopor green port terminal berwawasan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *