MAKLUMAT — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mengalihfungsikan bekas kolam renang di kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) menjadi arena olahraga. Langkah ini ditempuh untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Iman Krestian, mengatakan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi lapangan. Area belakang eks THR saat ini sudah difungsikan sebagai tempat konser sehingga rencana awal untuk mengaktifkan kembali kolam renang dinilai kurang tepat.
“Awalnya kita berencana untuk mengaktifkan lagi kolam renang. Cuma posisinya kan kolam renang ini berada di belakang dan saat ini THR belakang itu sudah kita alihkan jadi tempat konser,” kata Iman Krestian, dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Ahad (28/9/2025).
Menurutnya, operasional kolam renang akan terhambat jika harus berbagi akses dengan jadwal konser yang padat. Selain itu, biaya pengelolaan yang tinggi juga membuat Pemkot memilih opsi lain. “Akhirnya diputuskan untuk diuruk saja dan dijadikan open space,” ujarnya.
Iman menambahkan, lahan terbuka tersebut akan disewakan untuk kegiatan komersial yang tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemkot sudah melakukan sosialisasi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) guna menjaring investor yang berminat.
“Mereka (investor) rata-rata keberatan kalau kolam renang, mereka ngelihat trennya sekarang ke mini soccer dan padel yang saat ini banyak digemari masyarakat,” ungkapnya.
Rencananya, lahan seluas 2.400 meter persegi dengan ukuran 34 meter x 64 meter itu akan cukup untuk membangun satu lapangan mini soccer dan dua lapangan padel atau pickleball. Pemkot hanya menyiapkan lahan, sementara pembangunan diserahkan sepenuhnya kepada investor.
“Nanti terserah dari pihak pengelola maunya seperti apa. Tapi Pemkot cuma menyediakan lahan areanya saja. Nanti selebihnya investor yang akan bangun,” jelas Iman.
Pengurukan lahan kini sedang dilakukan secara bertahap oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Proses ini menyesuaikan dengan jadwal kegiatan di kawasan THR, terutama pada akhir pekan yang kerap digunakan untuk acara.
“Ini kita ngobrol untuk diuruk dulu. Cuman pengurukan lahan area situ, pematangan lahannya kan juga mungkin agak makan waktu karena posisinya setiap weekend ada acara di sana,” tambahnya.
Iman memastikan sudah ada beberapa investor yang menunjukkan ketertarikan. Namun, Pemkot masih melakukan appraisal harga sewa dan menyeleksi penawaran terbaik. “Lahan tersebut akan disewakan setelah proses pengurukan selesai dan lahannya sudah clear atau sudah bersih,” pungkasnya.