PASANGAN calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD tampaknya kurang populer di kalangan jamaah Muhammadiyah. Setidaknya itu gambaran dari hasil survei tiga lembaga, yakni Poltracking, Populi Center, dan Indikator Politik Indonesia.
Ya, dalam survei yang dilakukan Poltracking untuk mengetahui arah suara dari jamaah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, Prabowo-Gibran unggul atas dua pesaingnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar-Mahfud.
”Pemilih yang merasa dekat dengan NU dan Muhammadiyah cenderung kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha dalam rilis survei yang dilakukan pada 10 November 2023.
Berdasarkan hasil survei, di kalangan warga Muhammadiyah, sebanyak 42,3 persen mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Kemudian, Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dengan 30,8 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud berada di urutan terakhir dengan 23,1 persen.
Situasi yang lebih mengenaskan adalah hasil survei yang dilakukan Populi Center pada 29 Oktober-5 November 2023. Di kalangan warga NU, suara Ganjar terus merosot tajam. Bahkan, mulai kehilangan pendukung dari jamaah Muhammadiyah.
”Dukungan dari Muhammadiyah dan NU menurun. Dukungan pemilih yang berafiliasi dengan Muhammadiyah terhadap Ganjar Pranowo menurun, dari yang hanya 13 persen, saat ini justru sama sekali tidak mendapat dukungan dari pemilih Muhammadiyah,” kata peneliti Populi Center Hartanto Rosojati.
Padahal, menurut Hartanto, pada September lalu, dukungan warga NU kepada Ganjar sebesar 41,8 persen. ”Saat ini dukungannya terhadap Ganjar Pranowo-Mahfud MD menurun menjadi 23,7 persen,” lanjutnya.
Tren yang serupa juga tergambar dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, pasangan Anies-Muhaimin yang lebih unggul di kalangan warga Muhammadiyah dan ormas lain dengan 43,4 persen, disusul Prabowo-Gibran sebesar 34,0 persen dan Ganjar-Mahfud (21,5 persen).
”Di basis Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya, Prabowo secara umum memiliki kecenderungan meningkat, Ganjar menurun, dan Anies trennya menurun hingga Agustus, kemudian menguat (pada akhir Oktober hingga awal November, Red),” tulis rilis Indikator. (*)
Editor: Mohammad Ilham