Cakup 8 Bidang Keterampilan Kerja, Kemendikdasmen Luncurkan Pelatihan 1.100 Instruktur LKP

Cakup 8 Bidang Keterampilan Kerja, Kemendikdasmen Luncurkan Pelatihan 1.100 Instruktur LKP

MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan meluncurkan Program Pelatihan 1.100 Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), pada Senin (29/9/2025).

Program tersebut dikatakan sebagai langkah sekaligus wujud nyata dalam meningkatkan kompetensi, memperluas akses kursus dan pelatihan, serta memperkuat peran LKP dalam mencetak SDM unggul dan berdaya saing.

Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menyebut bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah peningkatan daya saing SDM.

Ia menilai, masih cukup tingginya angka pengangguran salah satunya disebabkan oleh keterampilan alias skill yang dimiliki, yang belum selaras dengan kebutuhan industri saat ini.

Sebab itu, Tatang menyebut bahwa pendidikan non-formal melalui kursus dan pelatihan dapat menjadi solusi strategis. Namun, ia juga menyorot kualitas LKP di Indonesia yang saat ini belum merata.

“Di tengah situasi ini, maka pendidikan non-formal melalui kursus dan pelatihan menjadi solusi strategis. Saat ini lebih dari 12.000 LKP di Indonesia, tetapi kualitasnya masih sangat beragam. Hasil penilaian terakhir hanya satu dari lima LKP yang dinilai berkualitas sangat baik,” ujarnya.

“Diharapkan melalui program ini para instruktur tidak hanya belajar teori, tapi langsung magang di industri, sehingga mereka membawa peluang dan membawa pengalaman untuk bisa tampil di dunia kerja,” sambung Tatang.

Baca Juga  50 Ribu Jabatan Kepala Sekolah Kosong, Kemendikdasmen Luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah

70 Lokasi dan 8 Bidang Keterampilan

Melalui program tersebut, Tatang berharap nantinya di setiap provinsi memiliki instruktur-instruktur yang andal. “Dan pada akhirnya pemerataan untuk akses kursus dan pelatihan menjadi lebih baik,” tandasnya.

Lebih jauh, Tatang mengungkapkan bahwa program pengimbasan kali ini akan dilaksanakan di 70 titik lokasi, mencakup delapan bidang keterampilan.

“Mulai dari desain grafis, digital marketing, aplikasi perkantoran, tata rambut, barista, teknik motor konvensional, motor listrik, dan juga tata busana,” ungkapnya.

Sementara itu, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mewakili Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang bergerak sangat cepat hari ini menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri, termasuk dalam penyiapan SDM yang terampil, unggul, dan berdaya saing.

“(Penyiapan SDM) Pada jalur (pendidikan) non-formal melalui kursus dan pelatihan, pendidikan merupakan pegangan yang sangat strategis, terutama dalam menjawab kebutuhan keterampilan yang cepat berubah sesuai dengan tuntutan zaman,” ujarnya.

“Melalui kursus dan pelatihan inilah kita bisa bergerak lebih cepat, fleksibel, dan dekat dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga mampu mencapai pembangunan SDM yang lebih cepat sasaran,” sambung Fajar.

Tantangan yang Dihadapi

Kendati demikian, Fajar juga mengakui bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pemerataan kualitas instruktur sebagai ujung pilar dalam pembelajaran kursus dan pelatihan.

Tanpa instruktur yang cakap, kata dia, maka sulit bagi satuan pendidikan untuk benar-benar menerapkan pembelajaran yang baik dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.

Baca Juga  Perkuat Karakter Anak Indonesia, Kemendikdasmen Gelar Lomba Cipta Lagu Anak Nusantara

Ia mengungkapkan sejumlah isu penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan hal tersebut, di antaranya soal kesenjangan kompetensi dan sertifikasi instruktur.

“Kemudian keterbatasan akses pengembangan instruktur di daerah-daerah tertentu, serta relevansi dengan kebutuhan dunia kerja yang memang bergerak cepat, terutama di era teknologi informasi hari ini,” sebut pria yang juga pernah menjabat Direktur Eksekutif Ma’arif Institute itu.

Selain itu, ia juga menyoroti soal kesejahteraan para instruktur, yang menurutnya sangat berkaitan dengan motivasi kerja dalam memberikan pengajaran.

Selain melakukan pemerataan kualitas instruktur, ia menegaskan bakal menaruh perhatian khusus terkait kesejahteraan instruktur, sehingga diharapkan mereka akan memiliki motivasi yang tinggi dan memberikan pengajaran yang terbaik dalam mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing.

“Faktor kesejahteraan dan motivasi instruktur juga menjadi sangat penting yang harus kita perhatikan agar mereka dapat terus berkomitmen memberikan pengajaran yang terbaik bagi para peserta didik kita,” tandas Fajar.

Turut hadir dalam peluncuran program tersebut antara lain Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Sekjen Kemendikdasmen Suharti, jajaran staf khusus dan staf ahli, dirjen, hingga para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi yang bergabung secara daring, serta para mitra industri dan pimpinan LKP.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *