Pemkot Targetkan Surabaya Bebas Banjir, Program Lanjut 2026

Pemkot Targetkan Surabaya Bebas Banjir, Program Lanjut 2026

MAKLUMAT — Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk mengantisipasi banjir menjelang musim hujan. Kali ini, penanganan tidak dilakukan secara parsial, tetapi berbasis wilayah agar aliran air lebih terkontrol. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyoroti perubahan pola hujan yang tidak seperti biasanya di sejumlah kota besar.

“Kita lihat kondisi di Bali, kita lihat kondisi di Jakarta kemarin, ini menunjukkan bahwa curah hujan tidak seperti biasanya. Di Jakarta ketika musim panas, hujan, banjir. Bali juga sama,” katanya, dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Senin (29/9/2025).

Eri meminta masyarakat tidak menutup saluran maupun sungai dengan bangunan. “Ini tempat jalurnya aliran air. Kalau selama itu masih ditutup, digunakan (bangunan), tidak mungkin kita bebas banjir,” ujarnya.

Pola penanganan banjir saat ini dilakukan per kawasan. Salah satunya di Surabaya Selatan yang meliputi Ahmad Yani, Ketintang, Kebonsari, Jemursari, hingga Prapen. Di kawasan tersebut, saluran diperlebar agar aliran air lebih lancar.

“Kalau itu sudah dicarikan solusinya, semoga seperti di Dukuh Kupang. Dukuh Kupang sudah tidak ada banjir sama sekali. Yang dulu (banjir) seleher, sekarang sudah tidak sama sekali,” ungkapnya.

Tidak hanya Surabaya Selatan, kawasan Barat seperti Pakal dan Benowo yang sebelumnya kerap tergenang juga kini mulai terbebas dari banjir. “Makanya kita menyelesaikannya seperti itu. Tidak bisa sini banjir, dikasih (dibangun) U-ditch, tidak bisa,” tegas Eri.

Baca Juga  Risma Bertemu Pimpinan Hidayatullah, Janji Bantu Pendidikan Pesantren

Selain membenahi saluran, Pemkot Surabaya juga menambah bozem dan rumah pompa. Salah satunya di kawasan Ketintang yang diarahkan ke Rumah Pompa Kebonsari. “Kalau tidak (dibangun bozem), itu akan bebannya berat,” tuturnya.

Wali Kota Eri mencontohkan kawasan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketintang, yang saat ini sedang dilakukan pengerukan dan pembuatan saluran baru langsung menuju Kali Tengah Wiyung. “Kalau sekarang kan masih lewat perkampungan-perkampungan. Perkampungannya banjir, makanya kita potong (crossing),” jelasnya.

Penanganan banjir akan terus dijalankan hingga Surabaya terbebas dari genangan. Pemkot Surabaya juga memastikan program pengendalian banjir akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2026.

“Sampai banjirnya hilang, kita akan terus jalankan. Kalau kita nggak ada percepatan-percepatan, ini bisa kerjanya sampai 2029, kasihan kampung-kampung, makanya ditarik di 2026,” pungkasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *