Gempa M 6,9 Guncang Cebu, Sedikitnya 30 Orang Dilaporkan Tewas

Gempa M 6,9 Guncang Cebu, Sedikitnya 30 Orang Dilaporkan Tewas

MAKLUMAT – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9  mengguncang Kota Bogo, Cebu, serta sejumlah provinsi di sekitarnya, Filipina pada Selasa (30/9/2025) malam.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi masih simpang siur. Pusat komando Provinsi Cebu melaporkan jumlah korban tewas di Rumah Sakit Kota Bogo telah mencapai 30 orang.

Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen (NDRRMC), Rabu (1/10/2025) menyatakan sedang memvalidasi laporan 26 korban meninggal dunia dan 147 orang terluka akibat guncangan tersebut.

Mengutip laporan Philipines News Agency (PNA), laporan situasional pukul 08.00 pagi, NDRRMC menegaskan seluruh korban jiwa maupun korban luka yang dilaporkan berada di Wilayah 7 atau Visayas Tengah. Badan itu masih memeriksa kebenaran data sebelum menetapkan jumlah resmi.

Pemerintah daerah langsung bergerak cepat. NDRRMC mencatat sebanyak 46 kotamadya di Wilayah 7 meliburkan kegiatan belajar mengajar. Empat kota di wilayah yang sama juga menangguhkan aktivitas sekolah di bawah yurisdiksi mereka demi keselamatan siswa.

Meski laporan korban sudah masuk, NDRRMC hingga kini belum merilis jumlah keluarga yang terdampak maupun data detail kerusakan bangunan akibat gempa. Badan itu memastikan proses pendataan masih berlangsung di lapangan.

Seperti dilansir ABS CBN, pusat komando Provinsi Cebu menyebut  Rumah Sakit Kota Bogo telah mencapai 30 orang. Jenazah terus berdatangan ke rumah sakit provinsi, sementara lima orang lainnya sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Kotamadya San Remigio.

Baca Juga  Muhammadiyah Tekankan Spirit Al-Ma’un Jadi Ruh Program Makan Bergizi Gratis

Kepolisian San Remigio menyebutkan salah satu korban merupakan anggota Biro Perlindungan Kebakaran, sementara tiga lainnya adalah personel Penjaga Pantai Filipina. Mereka tewas setelah kompleks olahraga yang digunakan untuk bermain basket runtuh akibat guncangan. Hingga pukul 03.00 dini hari, tim penyelamat masih berusaha mengevakuasi pemain dan wasit yang terjebak di lokasi.

Selain itu, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Barangay Looc, San Remigio, juga meninggal setelah tertimpa reruntuhan. Sejauh ini, 37 orang dilaporkan terluka akibat gempa.

Penduduk di wilayah Leyte, Cebu, dan Biliran diminta menjauhi pantai hingga peringatan dicabut. Pemilik kapal di pelabuhan dan perairan dangkal juga diimbau mengamankan perahu mereka.

Respons Pemerintah

Wali Kota Cebu, Nestor Archival, memutuskan aktivitas belajar-mengajar diliburkan pada Rabu (1/10) untuk memberi ruang inspeksi keselamatan di seluruh gedung pemerintah. Ia juga meminta pemilik gedung swasta segera melakukan pemeriksaan dan langkah pencegahan demi keamanan masyarakat.

Kantor Manajemen Pengurangan Risiko Provinsi Cebu melaporkan gangguan komunikasi dan listrik di wilayah Daanbantayan, San Remigio, serta Kota Bogo.

Gubernur Cebu, Pamela Baricuatro, melalui pesan video di Facebook, mengimbau masyarakat tetap waspada. “Pindahlah ke area terbuka, jauhi bangunan yang berisiko runtuh, dan siaga terhadap gempa susulan,” ujarnya.

Dukungan moral pun mengalir. Organisasi Miss Universe Filipina mengeluarkan pernyataan solidaritas dan menyampaikan simpati kepada masyarakat terdampak. “Hati kami bersama masyarakat, terutama mitra, delegasi, dan keluarga mereka dari Cebu, yang sedang menghadapi dampak bencana alam ini,” tulis pernyataan resmi. Organisasi itu juga menekankan ketangguhan warga Filipina. “Dengan bekerja sama dalam semangat bayanihan, kalian akan bangkit lebih kuat dari tantangan ini.”

Baca Juga  Istana Angkat Bicara Soal 'Bantuan Wapres Gibran': Beliau Punya Dana Operasional

Sejumlah selebritas ikut bersuara. Aktris asal Cebu, Kaye Abad, memastikan keluarganya dalam kondisi selamat. “Kepada teman-teman saya yang bertanya, ‘Kung kamusta kami’, kami baik-baik saja. Saya dan anak-anak berada di Manila. Keluarga saya di Cebu baik-baik saja,” ujarnya.

Aktris Kim Chiu, yang tengah syuting saat gempa mengguncang, membagikan postingan ringan dengan sebuah grufie. “Medyo kabur lang, mungkin gempa susulan pa ata tong telepon ko sa lindol,” tulisnya di media sosial.

Gempa ini memicu reaksi luas secara daring. Warganet mengirimkan doa dan dukungan untuk masyarakat Cebu serta provinsi sekitarnya. Sementara itu, penduduk terus memantau kemungkinan gempa susulan dan potensi kerusakan lanjutan.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *