Korban Tewas Akibat Gempa Cebu Jadi 72 Orang, Presiden Marcos Jr. Instruksikan Percepatan Bantuan

Korban Tewas Akibat Gempa Cebu Jadi 72 Orang, Presiden Marcos Jr. Instruksikan Percepatan Bantuan

MAKLUMAT – Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen (NDRRMC) Filipina memperbarui data korban gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang Kota Bogo, Cebu, pada Selasa (30/9/2025) lalu. Hingga Kamis pagi (2/10/2025), jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 72 orang.

Dalam laporan situasi yang dirilis Philippine News Agency  (PNA) pada  pukul 06.00 waktu setempat, NDRRMC memastikan seluruh korban jiwa berasal dari wilayah Visayas Tengah. Selain korban tewas, badan tanggap bencana juga tengah memverifikasi laporan 294 korban luka di wilayah yang sama.

Gempa dahsyat tersebut telah berdampak langsung pada 47.221 jiwa yang menghuni 53 barangay (setingkat desa) di Visayas Tengah. Pemerintah kini mengevakuasi sekitar 4.000 keluarga ke sejumlah pusat evakuasi yang masih aktif beroperasi.

NDRRMC turut mencatat sebanyak 597 rumah warga mengalami kerusakan. Data merinci 501 rumah rusak sebagian dan 96 lainnya hancur total. Seluruh kerusakan properti tersebut terkonsentrasi di Wilayah 7, Filipina. Namun, NDRRMC belum merilis taksiran kerugian dari sektor infrastruktur dan pertanian.

Menanggapi bencana ini, Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. pada Rabu (1/10/2025) menyatakan pemerintah sedang melakukan asesmen menyeluruh terhadap tingkat kerusakan. Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela kunjungannya ke Kota Masbate.

“Kami masih menaksir kerusakan di sana, tetapi gempanya sangat kuat,” ujar Marcos, seraya menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar.

Baca Juga  Soroti Penutupan Koperasi Merah Putih di Tuban, DPR Tekankan Evaluasi Tata Kelola

Untuk mempercepat proses evaluasi, Marcos telah menugaskan Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro Jr. untuk terbang langsung ke Cebu. Teodoro, yang juga mengepalai NDRRMC, akan memimpin penilaian dampak gempa secara langsung di lapangan.

Presiden Marcos Jr. menegaskan bahwa pemerintah siap membantu para pengungsi. Ia telah menginstruksikan seluruh instansi pemerintah terkait untuk menyalurkan bantuan secara cepat dan tepat waktu ke daerah-daerah terdampak.

“Seluruh aparat pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi untuk memastikan upaya penyelamatan dan bantuan berjalan terorganisir,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan mematuhi semua imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

Akibat dampak kerusakan yang masif dan jumlah korban yang signifikan, Pemerintah Provinsi Cebu secara resmi telah menetapkan status keadaan bencana.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *