Bobby Larang Pelat Kendaraan Pelat Luar Sumut, DPR: Tidak Boleh Terjadi

Bobby Larang Pelat Kendaraan Pelat Luar Sumut, DPR: Tidak Boleh Terjadi

MAKLUMAT — Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menyoroti kebijakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution yang melarang kendaraan berpelat luar provinsi beroperasi di wilayahnya. Menurutnya, hal tersebut semestinya tidak boleh terjadi.

Saan menilai, kebijakan Bobby berpotensi memicu ketegangan antardaerah. “Justru hal itu tidak boleh terjadi karena itu akan (berpotensi) menimbulkan berbagai ketegangan antardaerah,” ujarnya saat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Ia menandaskan, pemerintah daerah harus mengedepankan prinsip bahwa seluruh rakyat berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Jadi tidak boleh ada ego apalagi apalagi lintas daerah, dari benih-benih seperti itu harus ditiadakan,” tandas politisi Partai NasDem itu.

Lebih lanjut, Saan mengungkapkan DPR bakal segera menyampaikan persoalan tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebab berkaitan langsung dengan kewenangan kepala daerah.

Bobby Nasution: Optimalisasi Pendapatan Daerah

Sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Nasution juga telah menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya atas kebijakan larangan kendaraan dengan pelat luar provinsi beroperasi di wilayahnya.

Ia menyebut, kebijakan itu tidak ditujukan kepada daerah atau provinsi tertentu, melainkan sebagai upaya untuk melakukan optimalisasi potensi pendapatan daerah.

“Kalau saya yang dihujat enggak apa-apa. Mau dibilang kita enggak ada duit enggak apa-apa, kekurangan duit enggak apa-apa,” katanya, usai peluncuran UHC Prioritas, Senin (29/9/2025) lalu.

Pria yang juga menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Sumut mendata perusahaan yang beroperasi di wilayahnya, namun menggunakan kendaraan berpelat luar provinsi.

Baca Juga  Tolak Pengesahan RUU TNI, DPP IMM: Dinilai Cacat Formil dan Materiil

“Saya menekankan pada seluruh bupati, wali kota, tolong kalau di daerahnya ada perusahaan yang beroperasi di wilayah Sumut, tapi kendaraan operasionalnya di luar pelat dari Sumut tolong didata,” jelas Bobby.

Polemik ini semakin ramai setelah video penyetopan kendaraan berpelat Aceh (BL) viral di media sosial.

Merespon hal tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem meminta warganya tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Namun, ia juga menegaskan bahwa Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi juga mewanti-wanti tidak akan tinggal diam jika aspek hukum dilanggar.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *