MAKLUMAT — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI meminta Warga Negara Indonesia (WNI) menunda atau membatalkan rencana pendakian ke Gunung Everest. Imbauan ini disampaikan menyusul badai salju ekstrem yang melanda wilayah pegunungan Himalaya, dan menjerat ribuan pendaki di sisi Tibet.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu RI Judha Nugraha menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.
“Sebagai langkah preventif, KBRI Beijing telah mengimbau seluruh WNI yang berada di wilayah pendakian, khususnya jalur Tibet, agar menunda perjalanan dan pendakian ke Gunung Everest,” ujar Judha dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10).
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden badai salju tersebut. Namun, Kemlu memastikan terus berkoordinasi dengan KBRI Beijing dan KBRI Dhaka untuk memantau situasi di Nepal, Tibet, dan sekitarnya.
WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi hotline KBRI Beijing (+8618610455488) atau KBRI Dhaka (+8801614444552) melalui WhatsApp dan WeChat.
“Kami akan terus memberikan pembaruan apabila ada perkembangan baru,” tambahnya.
Wilayah terdampak badai diketahui berada di jalur pendakian Provinsi Otonomi Khusus Xizang (Tibet). Tim penyelamat gabungan masih berupaya mengevakuasi pendaki yang terperangkap di tengah badai bersalju.
Sebelumnya, lebih dari 350 pendaki berhasil dievakuasi ke Kota Qudang, sementara 200 lainnya telah berhasil dihubungi. Media lokal menyebut badai salju kali ini sebagai salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.