Operasi Pencarian Ditutup, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Minta Maaf: Kami Yakin Mereka Husnul Khotimah

Operasi Pencarian Ditutup, Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Minta Maaf: Kami Yakin Mereka Husnul Khotimah

MAKLUMAT — Setelah sembilan hari penuh perjuangan, seluruh korban dalam tragedi ambruknya Musala di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akhirnya berhasil ditemukan. Total sebanyak 67 santri dinyatakan meninggal dunia, dari 171 santri yang berhasil dievakuasi dari puing-puing reruntuhan.

Operasi pencarian yang dipimpin oleh Basarnas resmi ditutup Selasa (7/10/2025), ditandai dengan keluarnya dua unit wheel loader terakhir dari lokasi reruntuhan. Area yang sebelumnya ramai oleh aktivitas alat berat kini tampak lengang dan penuh kesedihan. Isak tangis dan doa mengiringi berakhirnya operasi pencarian korban tersebut.

Ketua Alumni yang juga menjabat Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, mengajak untuk bersama-sama memanjatkan doa. Ia juga meyakini bahwa para santri yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut, berpulang dalam keadaan yang mulia.

Innalillahi wa innailaihi roji’un, saya mewakili keluarga ndalem menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para kader istimewa, santri-santri kami,” ucap Kiai Zaenal.

“Kami yakin bahwa mereka meninggal dunia dalam kondisi tholabul ilmi, menuntut ilmu, bersuci, dan sedang melaksanakan salat. Kami berani bersumpah mereka husnul khotimah,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam melayani, termasuk selama proses evakuasi berlangsung.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, manakala pelayanan kami kepada para santri dan masyarakat belum maksimal. Termasuk kepada teman-teman wartawan yang mungkin sempat mendapat perlakuan kurang nyaman dari para santri karena situasi yang sangat emosional,” ujarnya.

Baca Juga  Prabowo Lantik Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam, Erick Thohir Geser Jadi Menpora

Kiai Zaenal menekankan bahwa seluruh pihak di lingkungan pesantren memiliki niat yang sama, yakni berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Ia juga mengapresiasi empati serta dedikasi para jurnalis, para relawan, hingga aparat yang bertugas, yang tanpa lelah membantu selama proses pencarian. “Terima kasih kepada Basarnas, BNPB, BPBD, Damkar, relawan, dan seluruh unsur pemerintah serta masyarakat yang sudah memberikan tenaga, doa, dan empati. Ini adalah kebersamaan yang luar biasa,” sebutnya.

Badal Umrah untuk para Korban

Lebih jauh, ia mengungkapkan rencana sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban, pihak alumni Ponpes Al Khoziny bakal membadalkan umrah untuk para santri yang wafat.

“Kami berikan hadiah berupa badal umrah kepada para korban. Karena banyak alumni dan santri kami yang berada di Mekkah, mereka akan membantu mendaftarkan dan melaksanakan badal umrah atas nama para santri yang meninggal dunia,” kata Kiai Zaenal.

Tak hanya itu, ia juga berharap dan berdoa supaya tragedi nahas tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dan pelajaran berharga bagi semua pihak.

Insya Allah, para santri yang wafat telah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Bagi kami, mereka bukan hanya korban, tetapi syuhada ilmu yang meninggalkan keteladanan bagi seluruh keluarga besar Al Khoziny,” pungkas Kiai Zaenal.

Baca Juga  Program Beasiswa Pendidikan Tinggi Pemkab Sidoarjo Sudah Dibuka, Segera Daftar!

Diketahui, berdasarkan data terakhir, total korban yang berhasi dievakuasi dari puing-puing reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny mencapai 171 orang, dengan 67 di antaranya meninggal dunia, sementara 104 lainnya berhasil selamat.

Seluruh jenazah telah dievakuasi dan diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

*) Penulis: Ubay NA

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *