MAKLUMAT — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah menggelar Pelatihan Kader Lingkungan di Gedung BPMP Lembang, Bandung, Jumat (10/10/2025). Kegiatan tersebut sebagai langkah sekaligus wujud komitmen Persyarikatan dalam menggelorakan dakwah lingkungan hidup.
Kegiatan yang didukung Lazismu tersebut menjadi bagian dari gerakan kampanye hijau untuk meningkatkan literasi pengelolaan lingkungan di masyarakat. Ketua MLH PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menilai bahwa kesadaran dalam menjaga lingkungan saat ini masih rendah, padahal potensi ekonominya sangat besar jika dikelola secara tepat.
“Kita bisa bayangkan limbah klinik dan Rumah Sakit (Muhammadiyah) ini bisa kita manfaatkan secara baik. Tentu ini menjadi sebuah kekuatan yang bisa digerakkan kader yang berpeluang untuk potensi-potensi bisnis bersama,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Sabtu (11/10/2025).
Azrul menekankan bahwa pengelolaan limbah rumah tangga, industri, hingga medis dapat menjadi entitas bisnis bernilai ekonomi tinggi. Ia juga menyoroti peluang besar dalam perdagangan karbon (carbon trade) yang tidak hanya menekan laju emisi, tetapi juga mempercepat transisi energi bersih, sekaligus membuka ruang bisnis berkelanjutan.
“Saya secara pribadi sudah masuk dalam bisnis itu (carbon trade). Saya di Sumatera Selatan, di Banyuasin, dengan beberapa mitra sudah ada bahan untuk carbon trade,” terangnya.
Lebih lanjut, pria yang juga pernah menjabat Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta itu menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas kader Muhammadiyah di berbagai jenjang agar aktif dalam kegiatan dakwah lingkungan.
Ia berharap dengan pelatihan tersebut dapat mencetak kader-kader lingkungan yang tangguh dan mampu membaca peluang ekonomi berkelanjutan. “Selamat berpelatihan, semoga menjadi kader lingkungan yang tangguh, peka terhadap peluang ekonomi lingkungan yang ada,” tandas Azrul.
Sementara itu, Dewan Pakar MLH PP Muhammadiyah, Rohmin Dahuri, menilai pelatihan kader lingkungan dan penanaman pohon merupakan langkah strategis dakwah ekologis Muhammadiyah. Menurutnya, menjaga lingkungan bukan sekadar perintah organisasi, melainkan perintah agama.
“Dan khalifah SWT di bumi sebagaimana difirmankan Allah Swt dalam Surat Al Baqarah, Al A’raf, berkewajiban bukan hanya memanfaatkannya tapi juga menjaganya,” tegas Eks Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa potensi bisnis karbon di Indonesia sangat besar, terutama di kawasan hutan Sumatera dan Kalimantan. “Bahwa ekosistem yang ada di wilayah kita menyerap 200 jutaan ton karbon per hektare, salah satu terbesar di dunia,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah, Gunawan Hidayat, menyebut kolaborasi antara MLH dan Lazismu merupakan bentuk sinergi gerakan filantropi dan kepedulian lingkungan yang penting, bahkan menjadi salah satu prioritas dalam gerakan filantropi.
“Lazismu hadir di kegiatan ini tentu bagian dari kolaborasi di lingkungan internal Muhammadiyah, dan isu lingkungan hidup sudah menjadi prioritas gerakan filantropi,” sebutnya.
Sekadar diketahui, kegiatan pelatihan sekaligus gerakan penanaman 1001 pohon tersebut menurut rencana bakal berlangsung selama tiga hari, 10-12 Oktober 2025. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kelima, usai sukses digelar di Bali, Riau, Manado, dan Banten. Selanjutnya, Bengkulu akan menjadi tuan rumah penutup dari pelatihan bertajuk green movement itu.