90 Persen Kekerasan Anak Dipicu Gawai Tanpa Pengawasan, Menteri PPPA Ingatkan Orang Tua Bukan Penonton Pasif di Layar

90 Persen Kekerasan Anak Dipicu Gawai Tanpa Pengawasan, Menteri PPPA Ingatkan Orang Tua Bukan Penonton Pasif di Layar

MAKLUMAT Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengungkap fakta mencengangkan hampir 90 persen kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, dipicu penggunaan gawai dan media sosial tanpa pengawasan orang tua.

Data Kementerian PPPA menunjukkan sebagian besar kekerasan yang dilakukan atau dialami anak berawal dari penggunaan gawai tanpa pendampingan. Orang tua harus hadir, memberi contoh, dan mendampingi dengan perhatian penuh,” papar Arifah di Jakarta, Senin (13/10)

Menurutnya, gawai kini telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak, namun tanpa kontrol dan kedekatan emosional yang cukup, perangkat itu bisa menjadi pintu masuk kekerasan, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

“Banyak orang tua menyerah saat anak rewel dan memilih membujuk dengan gawai. Akibatnya komunikasi menurun, kedekatan hilang, dan anak tumbuh tanpa kontrol perilaku,” ujar Arifah.

Ia mengingatkan, kecanduan gawai bisa menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak, termasuk gangguan perilaku, emosi, hingga kekerasan antarteman sebaya. Karena itu, kedekatan emosional dan literasi digital keluarga harus diperkuat.

“Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Orang tua wajib menjadi pendamping aktif, bukan penonton pasif di depan layar,” pungkasnya.

Baca Juga  Kenapa Pesawat tidak Boleh Terbang di Atas Kakbah?
*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *