MAKLUMAT – Sejarah baru terukir di kawasan Timur Tengah. Suasana International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, terasa hangat saat para pemimpin dunia berkumpul pada Senin (13/10). Mereka menjadi saksi penandatanganan perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri perang panjang di Gaza.
Di antara deretan kepala negara, Presiden Prabowo Subianto turut hadir, menegaskan posisi strategis Indonesia dalam diplomasi global. Momen bersejarah ini mencapai puncaknya ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara khusus mengakui peran Indonesia.
“Bersama dengan kita adalah Presiden Prabowo, sosok luar biasa dari Indonesia,” ujar Trump di hadapan media internasional. Sembari menoleh ke arah Prabowo yang berdiri di antara para pemimpin lain, Trump melangkah mendekat. Kedua kepala negara itu pun berjabat tangan dengan erat, sebuah simbolisme kuat yang menangkap perhatian dunia.
Penghargaan Trump tidak berhenti di situ. Dalam pidatonya, ia kembali menyinggung Indonesia dengan nada apresiatif. “Indonesia sudah kita bahas. Saya hanya ingin mengatakan bahwa itu adalah negara besar, negara yang kuat, dan kinerjanya sangat luar biasa,” tutur Trump dikutip dari keterangan tertulis Presiden RI, Selasa (14/10/2025).
Kehadiran Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian ini merupakan cerminan komitmen Indonesia untuk ikut menjaga ketertiban dunia, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.
Setibanya di lokasi KTT, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyambut langsung Presiden Prabowo. Keduanya bertukar salam hangat sebelum Prabowo bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya di ruang tunggu utama. Suasana akrab terasa saat Prabowo berinteraksi dengan sejumlah kepala negara.
Sebelum acara puncak dimulai, para pemimpin mengikuti sesi foto bersama. Presiden Trump selaku Co-Chair KTT berfoto secara khusus dengan setiap pemimpin. Dalam momen itu, Prabowo kembali berbincang hangat dengan Trump.
Pada sesi foto bersama seluruh pemimpin, Presiden Prabowo menempati barisan terdepan. Ia berdiri diapit oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Wakil Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Syekh Mansour bin Zayed Al Nahyan, menandakan posisi sentral Indonesia dalam solidaritas global untuk perdamaian.
Puncak Acara
Puncak acara adalah saat para pemimpin menyaksikan penandatanganan dokumen perdamaian. Presiden Donald Trump, Presiden El-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani membubuhkan tanda tangan mereka sebagai penjamin kesepakatan. Presiden Prabowo, yang duduk bersebelahan dengan Presiden Macron, menyaksikan langsung prosesi bersejarah tersebut.
“Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia, ini adalah hari yang luar biasa bagi Timur Tengah,” kata Trump melansir Arab News. Ia meyakinkan bahwa dokumen perjanjian yang menguraikan berbagai aturan gencatan senjata itu akan bertahan lama.
Kesepakatan ini terwujud setelah Hamas pada hari Senin (13/10/2025) membebaskan 20 sandera terakhir yang mereka tawan selama dua tahun. Sebagai imbalannya, Israel melepas 1.968 tahanan dari penjara-penjaranya. Meski demikian, sejumlah tantangan masih menghadang, seperti penolakan Hamas untuk melucuti senjata dan belum adanya jaminan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Kampanye militer Israel di Gaza sendiri telah menewaskan sedikitnya 67.869 orang, menurut data Kementerian Kesehatan setempat yang diakui PBB. Kehadiran Prabowo di Sharm El-Sheikh bukan hanya sebagai saksi, melainkan sebagai penegas bahwa Indonesia secara aktif terus memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian di panggung dunia.***
Comments