MAKLUMAT – Gemuruh sorak-sorai menggema di Bonderland Waterpark Pakisaji, Kabupaten Malang. Itu adalah malam grand final pemilihan Duta Pemuda Kabupaten Malang 2025.
Puluhan pasang mata menanti nama terakhir yang akan terpilih. Di antara dentuman musik dan cahaya sorot panggung, nama Muhammad Nizam Taufiqulhakim akhirnya disebut sebagai pemenang putra Duta Pemuda Kabupaten Malang 2025.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu resmi menyandang gelar bergengsi yang melekat pada figur pemuda inspiratif, agent of change.
Baginya, ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah untuk menunjukkan bahwa pemuda bisa menjadi motor perubahan sosial, dari ruang digital hingga pemberdayaan lokal.
“Ini adalah ajang pertamaku di tingkat kabupaten, dan alhamdulillah bisa meraih juara satu,” kata Nizam. “Sebelumnya sejak SMA aku sudah aktif ikut berbagai ajang duta, dari Duta Sekolah sampai Putra Putri Kampus,” jelasnya menambahkan.
Dari Kampus ke Masyarakat
Kemenangan Nizam tidak datang tiba-tiba. Ia membawa gagasan yang lahir dari latar belakang akademiknya di bidang komunikasi, yakni program digitalisasi kearifan lokal. Program itu mendorong promosi budaya, UMKM, dan potensi wisata Kabupaten Malang melalui konten kreatif di media sosial.
Sebagai mahasiswa yang mengikuti program Center of Excellence (CoE) UMM, Nizam menyalurkan pengetahuannya di bidang media digital untuk mengembangkan ide tersebut. CoE merupakan kelas profesional yang membekali mahasiswa dengan keahlian spesifik sesuai kebutuhan industri
“Aku membawa diriku sebagai social media supervisor. Programku fokus pada produksi konten singkat tentang budaya, UMKM, dan kearifan lokal. Lewat pelatihan di CoE, aku belajar banyak tentang bagaimana mengelola pesan dan visual agar lebih menarik,” ujarnya.
Gagasan itu berangkat dari kesadaran bahwa potensi lokal sering kali tenggelam dalam arus informasi global. Bagi Nizam, jejak digital bisa menjadi pintu promosi baru bagi daerah, sekaligus memperkuat identitas lokal di tengah modernisasi.
Belajar Menjadi Pemuda yang Adaptif
Kesibukan kuliah, organisasi, hingga aktivitasnya sebagai MC dan EO tak membuatnya berhenti mengejar pengalaman. Ia mengaku kunci keberhasilan bukan hanya kerja keras, tetapi juga kemampuan berjejaring dan beradaptasi.
“Jangan cuma fokus di satu hal. Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan,” kata Nizam. “Perbanyak peluang, relasi, dan pengalaman. Setiap proses pasti punya arti dalam perjalanan kita.”
Bagi kampusnya, capaian ini memperlihatkan semangat mahasiswa UMM yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tapi juga dalam membangun dampak sosial. Spirit itu sejalan dengan visi universitas yang mendorong mahasiswa menjadi pelaku perubahan.
Kemenangan Nizam di Duta Pemuda Kabupaten Malang 2025 menjadi bukti bahwa energi muda dan literasi digital bisa berpadu untuk memperkuat pembangunan daerah.
Dari ruang kelas hingga panggung malam itu, ia membawa pesan sederhana namun kuat: perubahan bisa dimulai dari satu konten, satu gagasan, dan satu langkah kecil menuju masa depan yang lebih berdaya.