Menteri PPPA Ziarah ke Makam Marsinah, Dorong Pengakuan Pahlawan Nasional

Menteri PPPA Ziarah ke Makam Marsinah, Dorong Pengakuan Pahlawan Nasional

MAKLUMAT – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi berziarah ke makam almarhumah Marsinah di Pemakaman Umum Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk pada Ahad (19/10/2025). Arifah menegaskan, ziarah ini menjadi momentum untuk memperkuat dukungan agar Marsinah dapat diakui sebagai Pahlawan Nasional.

“Kami hadir di sini untuk mengingat kembali perjuangan hati seorang perempuan. Semoga perjuangan Marsinah diakui secara resmi sebagai pahlawan nasional, karena beliau adalah sosok perempuan pemberani yang berjuang bukan dari kekuasaan, melainkan dari keberanian yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Arifah mengatakan bahwa ziarah ini bukan sekadar seremoni. Melainkan sebagai wujud nyata penghormatan negara terhadap perjuangan perempuan. Marsinah sendiri sosok yang terkenal sebagai pekerja yang berani memperjuangkan keadilan bagi buruh perempuan di Indonesia.

“Marsinah bukan sekedar sejarah, tapi semangat perjuangan perempuan Indonesia. Melalui ziarah ini, kami ingin menegaskan bahwa semangat perjuangan Marsinah terus hidup dalam setiap langkah kebijakan negara dalam memperjuangkan kesetaraan dan perlindungan perempuan di dunia kerja,” jelasnya.

Arifah juga menjelaskan bahwa ziarah ini sekaligus menjadi refleksi komitmen pemerintah dalam memastikan keadilan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi seluruh pekerja perempuan. Ia berujar bahwa pihaknya akan terus memperkuat kebijakan dan kolaborasi lintas sektor agar perempuan mendapat lingkungan kerja yang adil, aman, dan bebas dari kekerasan serta diskriminasi.

Baca Juga  Kemenag Rampungkan Revisi Buku Manasik Haji, Target Distribusi Setelah Idulfitri

Salah satunya adalah melalui Peraturan Menteri PPPA nomor 1 tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PPPA Nomor 1 Tahun 2020 mengenai Penyediaan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Tempat Kerja (RP3). Aturan ini menyediakan ruang aman, pendampingan, dan sistem pengaduan di lingkungan kerja.

Inspirasi Perjuangan Marsinah

Arifah juga menekankan bahwa semangat perjuangan Marsinah menjadi inspirasi bagi seluruh pihak, terutama pemerintah. Inspirasi itu menggerakkan pihaknya untuk terus memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan.

“Kami berkomitmen memastikan suara perempuan didengar, perlindungannya dijamin, dan kesetaraan di dunia kerja benar-benar terwujud. Ini mengingatkan kita semua bahwa perjuangan perempuan belum selesai dan membutuhkan kolaborasi lintas sektor,” jelasnya.

Ia menuturkan, semangat Marsinah harus terus menjadi api perjuangan bagi perempuan Indonesia. “Marsinah telah meninggalkan warisan keberanian, keteguhan, dan cinta terhadap keadilan. Semangat itu tidak boleh padam. Ia harus hidup dalam setiap perempuan yang bekerja, berjuang, dan berani bersuara untuk kesetaraan,” tandasnya.

Dalam agenda ini, turut hadir Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Tri Handhy Cahyo Saputro. Mereka menyambut baik langkah Kementerian PPPA dalam meneladani perjuangan Marsinah sebagai simbol keberanian pekerja perempuan di Indonesia.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *